Alat uji SIM (ist)
Hasan S
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menelusuri dugaan keterlibatan sejumlah anggota Badan Anggaran DPR dalam kasus korupsi pengadaan alat uji Simulator SIM di Korlantas Polri. Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan penyidik KPK masih melakukan validasi terhadap data dan bukti yang dihimpun dalam proses penyidikan.
“Untuk mencari tahu apakah pengakuan itu benar atau tidak, kata Johan, di Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Dalam pengakuan AKBP Teddy Rusmawan ketika bersaksi di pengadilan Tipikor kemarin, mengungkapkan pernah diperintahkan Djoko Susilo mengantarkan sejumlah uang yang dikemas dalam 4 kardus kepada anggota Banggar DPR di Plaza Senayan Jakarta. Mereka yang hadir dalam pertemuan itu adalah M Nazaruddin, Bambang Soesatyo, Desmond J Mahesa, Herman Herry dan Azis Syamsuddin.
KPK akan mempertimbangkan menghadirkan para anggota DPR itu untuk dimintai keterangan di pengadilan. Johan berharap di persidangan nanti bisa muncul fakta-fakta baru yang bisa mengungkap keterlibatan mereka dalam kasus ini.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin mengungkapkan perihal keterlibatan DPR menerima aliran dana proyek SIM ketika diperiksa KPK. Sama dengan disebutkan Teddy, Nazaruddin juga mengatakan Bambang CS terlibat.
Namun ketika dipanggil KPK, baik, Bambang, Azis Syamsuddin, serta Desmon membantah. “Di pengadilan apakah ada fakta baru yang kemudian bakal disimpulkan siapa yang benar,” tambah Johan.
