Kamis, 25 April 24

Buntut Kasus Siska, Bolehkah Kuburan Dibongkar Menurut Islam?

Buntut Kasus Siska, Bolehkah Kuburan Dibongkar Menurut Islam?

Melalui kuasa hukum Rosita P Radjah, pihak keluarga Allya Siska Nadya mengaku sulit mengizinkan pihak kepolisian melakukan pembongkaran terhadap makam Siska. Dalam jumpa pers yang dilakukan Jumat (8/1/2016), ada tiga alasan.

Pertama, pihak keluarga merasa otopsi merupakan hal yang sia-sia. Sebab, jenazah Siska dipastikan sudah menjadi tulang sehingga tidak ada lagi syaraf yang utuh.

“Kedua, tadi juga disampaikan oleh Bapak, beliau masih berkeyakinan teguh pada agamanya, otopsi ini tidak sesuai dengan keyakinan agamanya,” jelasnya.

Seperti diketahui, Alfian Helmy Hasjim merupakan mantan anggota Majelis Pakar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) yang tentu saja memahami hukum membongkar makam dalam tinjauan syariat Islam.

Ketiga, sambung Rosita, dengan otopsi keluarga korban akan merasakan lagi kesedihan yang mendalam ditinggalkan ‎oleh Siska. Dengan melihat kondisi jasad yang tidak utuh, pihak keluarga tidak mau rasa duka itu kembali menghampiri pikirannya.

Lalu, bagaimana sebenarnya Islam melihat hal ini?

Menurut Fatwa Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani yang dimuat asysyariah.com, membongkar kuburan muslimin itu tidak diperbolehkan kecuali setelah lumat dan menjadi hancur. Hal itu dikarenakan membongkar kuburan tersebut menyebabkan koyak/pecahnya jasad mayit dan tulangnya.

Hal ini berdasarkan sebuah hadits sahih yang diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “mematahkan tulang mayit seperti mematahkannya ketika hidup”.

Jika demikian halnya, masihkah polisi tidak mengindahkan keinginan pihak keluarga yang tak ingin makam Siska dibongkar?

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya tetap akan melakukan pembongkaran terhadap makam Siska, korban dari dugaan malpraktik yang dilakukan oleh Chiropractic First, cabang Pondok Indah Mal I, Jakarta Selatan, meski keluarga korban keberatan.

Hal itu dilakukan karena Polda akan melakukan otopsi terhadap jasad Siska agar dapat pembuktian dalam kasus ini. (Baca: Polisi Desak Otopsi, Keluarga Allya Merasa Tertekan)

Seperti diketahui, Siska meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (7/8/2015). Dia diduga menjadi korban malpraktik yang dilakukan terapis asal Amerika Serikat, dr Randall Cafferty, di Chiropractic First kawasan Pondok Indah Mal. Kasus dugaan malpraktik ini  pertama kali diberitakan di situs berita Obsessionnews.com, Senin, 4 Januari 2016, pukul 17.43 WIB, dengan judul Allya Siska, Gadis Cantik Wafat Setelah Terapi, baru kemudian diberitakan oleh berbagai media massa.

 

Seiring kasus Siska, Obsessionnews.com ingin menjaring pendapat Anda sebagai pembaca. Masihkah Anda memilih chiropractic sebagai alternatif pengobatan? Kami persilakan Anda untuk berpartisipasi dalam polling ini.

[dyamar_poll id=”3″]

Baca juga:

Allya Siska, Gadis Cantik Wafat Setelah Terapi
Bayar Pengobatan 17 Juta, Siska Malah Meninggal
Salah Terapi di Chiropractic, Nyawa Adikku Melayang 6 Jam
Siska dan Dunia Sosmed
Kasus Malpraktik Siska, IDI Belum Dipanggil Polda
Anggota DPR ini Nyaris Jadi Korban Tewas Mirip Siska
Kasus Siska, DPR Sarankan Pihak Korban Gugat Dinas Pariwisata
Ternyata, Siska Tidak Pernah Mau Merepotkan Orangtua
Meninggalnya Siska Mengagetkan Teman-temannya
Kasus Siska, Kejanggalan Klinik First Chiropractic Terbongkar
Belajar dari Kasus Siska, Hati-hati Memilih Tempat Berobat!
Izin Klinik Kesehatan Masih Amburadul, Nyawa Siska Melayang
‘Pembunuh’ Siska Diduga Kabur, Polisi Sudah Proses Hukum
Terapis ‘Pembunuh’ Siska Tersangkut Kasus Malpraktik di AS
Akhirnya, Ketahuan Klinik Siska Meninggal Tak Punya Izin
Metode Chiropractic Ternyata Sudah Makan Korban Sejak Lama
Ternyata, Chiropractic Sekelas Pijat Tradisional

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.