Kamis, 25 April 24

BUMN Performance Excellence Award 2017

BUMN Performance Excellence Award 2017

Jakarta – Forum Ekselen BUMN (FEB) menggelar BPEA (BUMN Performance Excellence Award) tahun 2017, yang merupakan ajang penghargaan kepada BUMN yang telah bekerja keras membangun daya saing melalui integrasi berbagai sistem manajemen hingga mencapai  kinerja ekselen  tertentu.

Tahun 2017 ini merupakan BPEA pertama dan berbeda dengan penghargaan lainnya.  Penghargaan BPEA adalah berupa pemberian Piagam Penghargaan atas Pencapaian Excellence Level  Perusahaan, yaitu tingkat kinerja ekselen yang dicapai perusahaan sesuai hasil asesmen yang dilakukan dengan mengacu pada Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (disebut KPKU) yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN sejak tahun 2012.

Turut hadir dalam prosesi Penganugerahan BPEA, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang dan Para Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kantor Pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Lantai 25 (06/11).

BPEA tahun 2017 memberikan penghargaan kepada 51 BUMN yang telah dinilai memiliki Excellence Level Band minimal Good Performance. Ada 33 BUMN mendapat penghargaan dengan predikat Good Performance, 14 BUMN dengan predikat Emerging Industry Leader dan 4 BUMN dengan predikat Industry Leader. Semua ini terpilih dari 96 BUMN yang telah mengikuti assessment oleh Tim Asesor KPKU dan yang telah mengikuti seluruh proses pendampingan  assessment oleh Forum Ekselen BUMN.

Proses Assessment KPKU pada BUMN dilaksanakan sesuai dengan kebijakan  dari Kementerian BUMN, dalam hal ini Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis. Assessment  KPKU pada BUMN telah dilakukan sejak  tahun 2012.  Assessment ini pada awalnya hanya diikuti oleh 25 BUMN, namun pada assessment KPKU terakhir telah diikuti oleh 96 BUMN dari 118 BUMN.

Kebijakan KPKU BUMN merupakan salah satu strategi inisiatif Kementerian BUMN utamanya melalui perbaikan dan peningkatan kinerja secara sistematik dan berkelanjutan menuju kinerja kelas dunia. Semangat membangun daya saing global ini, akan terus dipelihara dan ditingkatkan, terlebih ditengah situasi ekonomi dan persaingan global yang semakin ketat serta penuh ketidakpastian.

KPKU berisikan pedoman pengembangan sistem manajemen yang juga dilengkapi dengan metode assessment sehingga sekaligus menjadi alat untuk mengetahui posisi daya saing perusahaan BUMN di era Masyarakat Ekonomi Asia dengan mengacu pada pada Rencana Strategis KBUMN Tahun 2015-2019.  Dalam 5 tahun penerapan KPKU di BUMN, telah terjadi peningkatan kinerja ekselen BUMN berkisar diatas 350 – 400%.  Pada tahun 2016 posisi  BUMN dengan posisi GP keatas  telah mencapai  51  Perusahaan atau 68% dari  target dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN yaitu 75 BUMN ditahun 2019. FEB sebagai  mitra BUMN yang mendapat kepercayaan dari Kementerian BUMN yakin capaian tahun 2019 akan tercapai melebihi target tersebut.

FEB dengan arahan Kementerian BUMN bekerja keras mensukseskan target strategis Kementerian BUMN dengan membantu semua BUMN dan menjadi mitra dalam membangun daya saing perusahaan menuju perusahaan kelas dunia. Ahmad dalam sambutan penutupnya mengatakan, KPKU ini harus sering diupdate dan lebih penting lagi walaupun skor sudah diberikan, tetapi dalam asesmen tadi ada satu bagian yang masih menjadi PR kita yang disebut OFI (opportunity for improvement).

“Kalau tidak ada action bagaimana mengubah OFI menjadi AFI (Action For Improvement), yang artinya ya hanya sebatas kertas saja. Sehingga assessment ini menjadi tidak ada manfaatnya. Kita harapkan dari masing-masing Perusahaan jangan hanya selesai di Awarding saja. Tolong manajemen melihat dan meyakinkan bahwa OFI nya dapat ditindak lanjuti menjadi AFI dan itu yang akan menjadikan kita menjadi lebih bagus lagi,” tegas Ahmad. (Humas Kementerian BUMN)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.