Kamis, 25 April 24

Buku SD Lecehkan Wanita, Gubernur DKI Dituntut Minta Maaf

Buku SD Lecehkan Wanita, Gubernur DKI Dituntut Minta Maaf

Banten, Obsessionnews – Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH – APIK) Banten meminta buku ajar Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta Kelas 4 SD di Jakarta Timur yang memuat cerita Betawi “Juragan Boing” segera ditarik dari peredaran.

Pasalnya, kisah ‘Juragan Boing’ ini bercerita tentang seorang juragan bernama Boing yang sangat kaya. Ia memiliki sawah yang luas hingga tidak sanggup mengurus sendiri sawahnya. Juragan Boing pun meminta tolong pada anak buahnya yang bernama Maun. Namun suatu hari Maun sakit dan tidak bisa bekerja, ia pun berkunjung ke rumahnya. Juragan Boing kemudian jatuh cinta pada anak Maun, yakni Juleha yang berparas cantik.

Selanjutnya, Juragan Boing meminta izin pada istrinya untuk berpoligami. Ia pun kemudian melamar Juleha untuk menjadikannya sebagai istri muda. Selain berisi cerita, buku tersebut juga memuat dialog drama yang harus dipraktekkan siswa Kelas 4  SD.

LBH APIK Banten menyayangkan cerita tersebut masuk pada buku ajar. “Anak-anak semestinya disuguhi cerita-cerita yang berisi tentang kesetaraan perempuan dan laki-laki. Bukan menyemaikan benih-benih patriarkhi dan kekerasan terhadap perempuan sperti cerita Juragan Boing,” tegas Direktur LBH APIK Mumtahanah dalam siaran persnya ke Obsessionnews, Senin (30/3/2015) pagi dini hari.

Menurut Mumtahanah, praktik poligami merupakan salah-satu bentuk kekerasan terhadap perempuan. Hal bertentangan dengan poligami Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (The Convention on The Elimination of Discrimination Againts Women/ CEDAW).

Oleh karena itu, tegas dia, LBH APIK Banten mendesak Gubernur DKI Jakarta untuk meminta maaf kepada publik khususnya kepada orang tua siswa Kelas 4 SD di Jakarta Timur. “Gubernur juga harus memerintahkan Dinas Pendidikan untuk segera menarik buku tersebut,” desak Direktur LBH APIK.

Berdasarkan Catatan LBH APIK Banten, lanjut dia, masuknya cerita yang merendahkan martabat perempuan bukan pertama kali terjadi di Jakarta. Pada April 2012, di buku Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta juga terdapat kisah “Bang Maman dari Kali Pasir”. Kisah tersebut menceritakan anak Bang Maman, Ijah, menikah dengan Salim, putra orang kaya dari Kali Pasir. Salim mendapatkan warisan kebun. Namun, Salim jatuh miskin karena tukang kebunnya berkhianat dengan menjual kebun itu. Ijah, pun diminta ayahnya, Bang Maman, menceraikan suaminya. Ijah menolak. Bang Maman lalu menyusun skenario ada wanita lain bernama Patme yang mengaku menjadi istri simpanan Salim. Patme mendatangi Ijah. Ijah percaya dan akhirnya menceraikan Salim.

“Agar di masa yang akan datang dan daerah lain tidak terjadi  hal serupa, LBH APIK Banten meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan sertifikasi terhadap penulis buku ajar siswa!” seru Mumtahanah. (Asma)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.