Jumat, 26 April 24

Bukan Cuma 3 Periode, Xi Jinping Presiden China Seumur Hidup?

Bukan Cuma 3 Periode, Xi Jinping Presiden China Seumur Hidup?
* Xi Jinping (Dokumentasi CNN International)

Keputusan terkait resolusi Partai Komunis China (PKC) yang dirilis, Kamis (11/11/2021), membuat kekuasaan Presiden China yang juga Sekjen PKC Xi Jinping semakin kuat.

PKC juga melontarkan puja-puji terhadap Xi Jinping terhadap resolusi yang disebut-sebut dapat membuka jalan bagi Presiden China itu untuk berkuasa selama tiga periode.

Dilansir CNBC, PKC mengakui Xi telah berhasil menyelesaikan banyak masalah lama yang belum terselesaikan. Selain itu, Xi dianggap sukses untuk membawa impian China yang sejak dulu dinantikan.

“Kami berjanji untuk dengan tegas menjunjung tinggi posisi inti Kamerad Xi Jinping di Komite Sentral dan di partai secara keseluruhan. Dan, menjunjung tinggi otoritas Komite Sentral dan kepemimpinannya yang terpusat dan terpadu untuk memastikan bahwa semua anggota partai bertindak serempak,” tulis resolusi itu dikutip CNN International, Minggu (14/11/2021).

Melalui resolusi itu juga, para anggota Komite Pusat PKC mendeklarasikan ideologi Xi merupakan esensi kebudayaan China. Resolusi doktrin itu merupakan yang pertama sejak 40 tahun terakhir dan berpotensi memberikan Xi mandat yang memperbesar peluangnya memimpin China seumur hidup.

Isi lengkap resolusi itu belum terungkap. Namun, para analis memprediksi resolusi ini bakal memperkuat cengkeraman Xi dalam politik China. Selama menjabat, Xi terus menyerukan kampanye anti-korupsi dan memperkuat perekonomian dalam negeri.

Lebih lanjut, rapat pleno ini juga akan membuka jalan untuk kongres ke-20 PKC yang bakal digelar pada musim gugur mendatang. Dalam kongres itu, Xi diperkirakan bakal diberikan kuasa untuk memerintah selama tiga periode.

Xi merupakan presiden ketiga China yang merilis resolusi PKC. Sebelum Xi, hanya Mao Zedong dan Deng Xiaoping yang pernah menerbitkan resolusi PKC pada tahun 1945 dan 1981. Kedua pemimpin China itu sama-sama menggunakan kesempatan tersebut untuk memperkuat cengkeraman kepemimpinan hingga akhirnya mereka meninggal dunia.

Dalam doktrin Mao yang dipublikasikan pada 1945, resolusi berfokus pada penyingkiran musuh politik dan upaya menciptakan prinsip nilai bahwa hanya dia yang memiliki ‘garis pemimpin yang benar’ untuk memimpin partai.

Sementara itu, dokumen resolusi Deng berisikan kutukan terhadap gagasan Revolusi Kebudayaan Mao. Deng juga menggunakan dokumen itu untuk memperkuat kekuasaan atas China.

“Dalam kedua kasus, Mao dan Deng Xiaoping, kedua orang ini menggunakan rapat dan resolusi komite sentral untuk mempertegas kekalahan lawan politik dan memperkuat diri mereka,” kata mantan diplomat Charles Parton dalam laporan yang ditulis untuk Council on Geostrategy seperti dikutip The Straits Times.

Peneliti China di lembaga think-tank Chatham House, Yu Jie, mengatakan resolusi kali ini akan membentuk sentralisasi kekuatan politik yang lebih kuat dalam internal PKC.

“(Resolusi) itu juga menandai era baru China di bawah Xi, yang secara ekonomi lebih makmur dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk bermain peran di lingkup internasional,” kata Yu. (CNBC/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.