Prof. Dr. Djoko Suryo (ist).
Rapiudin
Jakarta– Generasi muda Indonesia saat ini banyak yang terpengaruh oleh arus globalisasi. Padahal, keberadaan mereka amat dibutuhkan untuk menggantikan dan mengambil alih tanggung jawab dari generasi tua meneruskan perjalanan bangsa Indonesia ke depan.
Hal itu diungkapkan budayawan UGM Prof Dr Djoko Suryo saat berbicara pada seminar bertema “ Nasionalisme Kultural” di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Kamis (4/7). Selain Djoko, pembicara lain adalah sejarawan UI Anhar Gonggong, dan budayawan UI Radhar Panca Dahana.
“Karena itu, perlu penyelamatan bagi mereka dengan nilai-nilai kultural untuk menghadapi serbuan budaya luar,” ujarnya.
Menurut Djoko, nasionalisme kultural dapat menjadi inspirasi dan motor penggerak peradaban baru Indonesia ke depan dalam menghadapi era globalisasi. Sebab, nasionalisme kultural bersifat terbuka (ekslusif) dan menerima masukan dari tetapi selektif.
“Negara yang bisa survive adalah jika bersifat terbuka. Artinya, bisa menerima masukan dari luar dengan selektif. Sebut misalnya, masuk demokrasi ke Indonesia,” katanya.