
Jakarta, Obsessionnews – Hari yang bersejarah bagi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Dalam acara Malam Penganugerahan Obsession Awards 2015 di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (19/3) malam, BTN menyabet penghargaan ‘Best State-Owned Companies Achievers’ untuk sub kategori ‘Best Mortgage’. Penghargaan tersebut diberikan dengan alasan BTN merupakan bank terdepan dalam pembiayaan kredit perumahan nasional. Bank ini sukses menurunkan non performing loan (NPL) atau kredit macet menjadi 4,01 persen di tengah tren naiknya NPL industri.
Obsession Awards 2015 diselenggarakan oleh Obsession Media Group (OMG) sebagai penerbit Majalah Men’s Obsession, Majalah Women’s Obsession, dan portal berita obsessionnews.com. Acara tersebut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri, dan tokoh-tokoh nasional, tokoh-tokoh daerah, dan lain sebagainya. Dirut BTN Maryono menerima tropi penghargaan dari Pemred Majalah Women’s Obsession Elly Simanjuntak.
Maryono mengungkapkan rasa syukurnya karena bank yang dipimpinnya mendapat penghargaan ‘Best State-Owned Companies Achievers’ untuk sub kategori ‘Best Mortgage’. Penghargaan tersebut semakin memacu pihaknya untuk bekerja lebih keras lagi.
BTN semakin memperkuat posisinya sebagai bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) terbesar di Indonesia. Sejak 10 Desember 1976 hingga November 2014, rumah yang terealisasi dengan menggunakan KPR BTN sebanyak 3.371.958 unit. Jumlah tersebut terbagi atas rumah subsidi 2.562.043 unit (76 persen) dan rumah non subsidi 809.915 unit (24 persen). Sedangkan total kredit mencapai Rp 120,99 triliun yang terdiri atas KPR subsidi sebesar Rp 56,58 triliun (46,8 persen), dan KPR non subsidi sebesar Rp 64,41 triliun (53,2 persen).
Dengan pencapaian itu, total pangsa pasar KPR BTN menjadi sebesar 24 persen. Sementara untuk segmen KPR subsidi, BTN menguasai 95 persen pangsa pasar dari total penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2011-2013.
Meskipun penyaluran KPR BTN tiap tahun terus tumbuh, Indonesia masih menghadapi masalah kekurangan rumah yang layak huni dan terjangkau. Bahkan hingga saat ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan masyarakat akan rumah sebanyak 13,5 juta unit. Oleh karena itu, BTN diharapkan dapat terus memenuhi kebutuhan rumah rakyat melalui program KPR. (ARH)