Kamis, 25 April 24

BPS Klaim Awal Bulan Tahun ini Banyak Terjadi Penurunan Harga

BPS Klaim Awal Bulan Tahun ini Banyak Terjadi Penurunan Harga

Jakarta, Obsessionnews – Dibandingkan dengan bulan Desember, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2015 kemarin menunjukkan ada banyak penurunan.

Menurut data resmi BPS yang diumumkan di Jakarta, Senin, (2/2/2015), diteragkan bahwa pada bulan lalu telah terjadi deflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,71.

Dari 82 kota IHK, tercatat 51 kota mengalami deflasi dan 31 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Padang sebesar 1,98 persen, dan terendah terjadi di Bandung dan Madiun yang masing – masing sebesar 0,05 persen.

Sementara dari 31 kota yang mengalami inflasi, angka tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,37 persen dengan IHK 117,77 dan angka terendah terjadi di Malang yang hanya sebesar 0,04 persen dengan IHK 119,21.

Menurut kepala BPS Suryamin, deflasi di bulan Januari merupakan sejarah yang ketiga sejak tahun 1973. “Kita lihat sejak tahun 1973 sudah 3 kali Januari mengalami deflasi yakni tahun 1973 deflasi 1,65 persen, 2009 deflasi 0,07 persen, dan tahun ini,” kata dia.

Menurutnya, deflasi pada bulan pertama di tahun 2015 ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan.

“Namun yang paling besar adalah karena adanya penurunan harga BBM, sehingga tarif angkutan dalam kota juga ikut turun, begitu juga tarif angkutan lainnya,” tambah dia.

Selain itu, dari data yang dimilikinya BPS juga mengklaim bahwa beberapa komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, buncis, kacang panjang dan ketimun juga mengalami penurunan harga.

Namun demikian Suryamin juga tidak memungkiri bahwa dibulan yang sama ada beberapa komoditas yang justru mengalami kenaikan harga. Seperti daging ayam ras, wortel, bawang merah, mobil, tarif sewa rumah, tarif listrik, tarif kontrak rumah, tarif rumah sakit, tarif rekreasi, dan tarif pemeliharaan atau service. (Kukuh Budiman)

Related posts