
Gia
Jakarta – Perhimpunan Bank-Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) gandeng PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk untuk mengembangkan sistem pembayaran (e-payment).
“Dalam kerja sama itu, secara khusus nasabah BPR akan dapat memanfaatkan layanan e-wallet atau dompet elektronik yang disediakan Telkom. Selain itu, nasabah BPR dapat lebih leluasa memanfaatkan layanan ATM dan e-banking lainnya dari sejumlah BPR untuk pembayaran berbagai tagihan,” ujar Ketua Umum Perbarindo, Joko Suyanto Hotel Novotel Mangga Dua Square (26/8).
Dalam roadmap-nya (Oktober 2013) lanjut Joko, pihaknya berharap layanan ini dapat diluncurkan. Selama ini BPR memang belum banyak dimanfaatkan untuk sistem pembayaran.
“Sebab, masih banyak BPR yang asetnya di bawah Rp 5 miliar,” tandas Joko.
Joko menjelaskan, BPR yang memiliki aset minim memang harus mampu mengakomodasi berbagai ketentuan yang ada. Sebab itu, Perbarindo akan mengangkat isu tersebut dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Oktober 2013 yang akan datang.
Selain bekerjasama dengan Telkom, Perbarindo ingin meningkatkan kerja sama dengan bank umum dalam pengembangan teknologi, linkage, dan sumber daya manusia (SDM). Bank umum, kata dia, juga telah dapat bertindak sebagai Apex Bank atau bank pengayom BPR.
Joko menambahkan, BPR yang berukuran besar seperti BPR Karyajatnika Sadaya (BPR KS) di Jawa Barat telah memiliki jaringan sistem pembayaran yang cukup ekspansif. Sebab itu, BPR KS sering bekerjasama dengan BPR-BPR lain untuk membantu nasabah-nasabah yang membutuhkan layanan perbankan elektronik.
“BPR yang besar bahkan ada yang ukurannya lebih besar dibandingkan bank umum yang kecil, namun tetap berkomitmen jadi BPR karena perjalanan panjang. Tapi, dengan BPR yang lebih baik dan lebih besar, citra positif BPR akan meningkat. Tidak ada keluhan bahwa selama ini ada BPR besar yang mencaplok BPR lainnya,” tutur Joko.