Jakarta – Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah akan terus meneliti dan mengkaji anggaran setiap kementerian/lembaga untuk mengidentifikasi pos anggaran yang bisa membuat pemborosan negara. Menurut Jokowi, pemerintah akan langsung memotong jika memang terjadi pemborosan.
“Semuanya, kita tidak usah sampaikan secara ngomong tetapi dalam praktiknya kami sudah potong langsung dalam rangka efisiensi penggunaan anggaran negara,” ujar Jokowi usai acara HUT Korpri di Silang Monas, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa reformasi birokrasi, dengan melakukan efisiensi anggaran tak lagi hanya sekadar imbauan, atau jargon belaka, namun harus diwujudkan dalam sebuah upaya nyata. Ia yakin semua kementerian akan mendukung langkahnya untuk hidup sederhana.
“Saya lihat ada keinginan kuat dari birokrasi kita untuk memperbaiki. Yang sudah baik lebih baik,” katanya.
Jokowi ingin penggunaan anggaran negara dilakukan secara efisien. Dia meminta kepada seluruh lembaga negara untuk berhemat dan tidak menghambur-hamburkan anggaran. “Itu nanti yang akan menggerakkan adalah sistem, sistemlah yang ingin kita bangun, dan orangnya yang harus mengikuti sistem,” tutur Jokowi.
Untuk efisiensi anggaran, Jokowi mencontohkan seperti pelayanan satu pintu (one stop service) dan penerapan dalam penggunaan e-katalog. Permasalahan birokrasi yang selama ini dianggap sebagai salah satu penghambat pembangunan, lanjut dia lambat-laun akan menjadi baik seiring diberlakukannya sistem yang baru tersebut. (Has)
