Rabu, 24 April 24

BMKG Sebut AirAsia Tak Ambil Prakiraan Cuaca Sebelum Terbang

BMKG Sebut AirAsia Tak Ambil Prakiraan Cuaca Sebelum Terbang

Jakarta – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi E Sakya, mempertanyakan kenapa pesawat AirAsia QZ8501 ‎yang diperkirakan jatuh di selat Karimata, Kalimantan Tengah, tidak membawa laporan prakiraan cuaca dari BMKG sebelum terbang dari Surabaya menuju Singapura.

Padahal membawa laporan cuaca dari BMKG termasuk salah satu syarat pesawat diperbolehkan terbang. ‎Andi mengatakan, saat itu citra satelit menangkap beberapa wilayah di Indonesia berawan dan berpotensi tumbuh awan kumolonimbus termasuk di perairan selat Karimata.

“AirAsia baru mengambil laporan cuaca pada pukul 07.00 WIB,” ujar Andi melalui pesan singkatnya, Kamis (1/1/2015).

Andi menuturkan, masalah ini sempat menjadi pembahasan dalam rapat khusus bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyampaikan, pesawat AirAsia berangkat dari Surabaya menuju Singapura pukul 05.30 WIB. Petugas Flight Operations Officer (FOO) tersebut baru mengambil prakiraan cuaca setelah hilang kontak dengan menara kontrol.

Pihak BMKG menjelaskan kodisi cuaca dan penerbangan di Indonesia secara rinci. Termasuk mempertanyakan mengapa pesawat AirAsia dimajukan jadwal penerbanganya yang seharusnya lepas landas pukul 08.00 WIB dari Bandara Juanda Surabaya.

Dalam presentasi tersebut juga disebutkan ada dua pesawat yang terbang dari Surabaya dengan tujuan Singapura yaitu Cina Airlines 752 yang terbang pukul 06.05 WIB dan Garuda Airlines pada pukul 07.30 WIB. Kedua pesawat ini mengambil laporan cuaca BMKG sebelum lepas landas. (Abn)

Related posts