Kamis, 25 April 24

Blok Masela Tetap Ditangani Kerja Sama Dua Investor

Blok Masela Tetap Ditangani Kerja Sama Dua Investor

Pontianak, Obsessionnews – Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan walaupun Presiden Jokowi sudah memutuskan pembangunan Blok Masela dilakukan menggunakan pipa di darat, pihaknya akan tetap menggunakan jasa dua investor yang berbeda.

“Saya kira dua investor akan tetap kerja sama karena mereka sudah bekerja sejak 16 tahun lalu dan mengeluarkan biaya untuk eksplorasi,” ujar Sudirman di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (23/3/2016).

Setelah keputusan ini resmi diumumkan Presiden Jokowi, kedua investor akan diminta untuk mengkaji ulang, dengan risiko ada sedikit penundaan waktu dari jadwal dimulai masa investasi pada 2018.

“Jadi kepada mereka kita akan berikan kesempatan untuk mengkaji kembali tetapi kita ingin berusaha agar seluruh pihak memperoleh manfaat secara optimal,” katanya.

Sudirman menyatakan bersedia menerima keputusan Presiden Jokowi mengenai sistem on shore. Selanjutnya sebagai penanggung jawan sektor pihaknya baru akan mengirimkan surat pemberitahuan resmi kepada para investor.

“Kita serahkan sepenuhnya keputusan kepada presiden, dan tadi disampaikan diminta dibangun di darat,” tegas Sudirman.

Sebelum ada keputusan, pembangunan Blok Masela menimbulkan pertentangan pendapat di internal Kabinet Kerja. Presiden Jokowi seringkali mengingatkan para pembantunya untuk tidak membuat gaduh. Pertentangan pendapat itu seyogyanya disampaikan di dalam sidang kabinet.

Menteri-menteri yang diketahui saling silang pendapat soal kilang gas alam cair Blok Masela, Maluku, adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said serta Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Keduanya bersitegang perihal kilang itu hendak dibangun di laut atau di darat.

Sudirman Said pernah menyindir Rizal Ramli karena merasa kinerjanya dihambat oleh pria dengan jurus ngepret itu. Padahal, kata Sudirman, hal yang dikerjakannya berkaitan dengan tanggung jawabnya sebagai Menteri ESDM. Sebagaimana diketahui, Rizal bersikukuh pembangunan Blok Masela lebih ideal di darat.

Pada akhirnya keputusan Rizal sejalan dengan keputusan Presiden Jokowi. Menurut Rizal ketika itu, keputusan on shore diambil setelah dilakukan pembahasan secara menyeluruh dan hati-hati, dengan memperhatikan masukan dari banyak pihak.

Berdasarkan kajian Kemenko Maritim dan Sumber Daya, biaya pembagunan kilang darat (on shore) sekitar US$16 miliar. Sedangkan jika dibangun kilang apung di laut (offshore), biayanya mencapai US$22 miliar. Dengan demikian, kilang di darat US$6 miliar lebih murah dibandingkan dengan kilang di laut. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.