
A.Rapiudin
Jakarta– Badan Kehormatan (BK) DPR diminta membuka data absensi fingerprint untuk mengungkap data tingkat kehadiran anggota DPR. Sebab, jika absen manual mudah untuk diakali.
Permintaan itu disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPR Saan Mustopa di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/5). “BK harus mengumumkan absensi berdasarkan fingerprint. Sebab, kalau hanya absensi manual masih banyak yang titip absen,”ujarnya.
Menurut Saan, absensi manual yang menggunakan tanda tangan sangat mudah diakali dengan cara titip absen. Namun, hal itu tidak akan terjadi jika dengan model fingerprint lantaran menggunakan jempol anggota DPR yang bersangkutan.
“Kalau fingerprint kan tidak bisa titip jempol,”ucapnya.
Seperti diketahui, system absensi fingerprint mulai diterapkan DPR apa akhir tahun 2012. Namun, hingga saat ini data absensi anggota DPR menggunakan fingerprint tersebut belum diungkap ke publik. (rud)