Selasa, 30 Mei 23

BI: Waspadai Kebijakan The Fed Potensi Rugikan RI

BI: Waspadai Kebijakan  The Fed Potensi Rugikan RI

Jakarta – Bank Indonesia minta dunia usaha meWaspadai potensi sudden reversal terhadap capital inflow sejak Januari-Juni 2014 yang sebesar Rp130 triliun.

“Normalisasi kebijakan Federal Reserve AS yang akan menaikkan suku bunga dari nol persen sampai 0,25 persen pada 2015 dan berlanjut hingga 2018, menimbulkan potensi capital reversal di dalam negeri,” kata Agus Marto di Gedung BI Jakarta, Jumat (18/7).

Rencana The Fed tersebut, kata dia, berpotensi melemahkan makroekonomi Indonesia. Pasalnya, kata Agus Marto, hal ini tercermin dari situasi di 2013 yang menjadi tantangan berat bagi Indonesia menjelang pemberlakuan tapering-off dari kebijakan quantitative easing AS.

“Saat tapering, kondisi ekonomi kita lemah. Transaksi berjalan mengalami defisit selama tujuh kuartal pada saat itu, fiskal dalam tekanan akibat impor bahan bakar minyak yang besar. Tetapi, kita bisa melalui kondisi itu secara baik,” tutur Agus Marto.

Dia mengatakan, tekanan dari AS tersebut pada akhirnya mengancam perekonomian negara berkembang di tahun ini. Namun, kondisi perekonomian Indonesia di 2014 terbilang masih cukup baik. “Walaupun current account deficit kita sudah 11 kuartal dan trade balance kita di tahun ini secara akumulatif masih defisit,” imbuhnya.

Agus Marto menyebutkan, capital inflow sepanjang Januari-Juni 2014 yang mencapai Rp130 triliun berpotensi berbalik ke negara asalnya. “Kalau kita tidak mampu menjaga fundamental ekonomi dengan baik, kalau ada normalisasi kebijakan The Fed, maka capital reversal akan mengancam Indonesia,” ungkap Agus Marto (IPOT)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.