
Jakarta – Bank Indonesia (BI) berharap presiden terpilih mau melanjutkan reformasi struktural terkait pengembangan sektor riil dan penguatan kebijakan fiskal dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pernyataan tersebut dikatakan Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat (11/7). “Presiden yang terpilih nantinya akan bisa melanjutkan reformasi struktural yang menjadi target jangka menengah,” kata Agus Marto.
Dia mengatakan, sejauh ini bank sentral menyambut baik proses pemilihan umum presiden (pilpres) yang kedua pasangan capres dan cawapresnya telah menyepakati untuk menunggu hasil penghitungan manual di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Itu juga suatu keputusan yang baik, menunjukkan pilpres bisa berjalan dengan aman dan damai. Ini membuat optimisme pada ekonomi Indonesia,” tuturnya, seperti dilansir Antara.
Menurut Gubernur BI, kondisi kebijakan moneter yang ketat diharapkan bisa disikapi pemerintah dengan melakukan reformasi kebijakan di sektor riil maupun melalui berbagai penyikapan secara fiskal. Sehingga, lanjut dia, respons tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan sustainable.
“Kami melihat banyak negara yang pertumbuhan ekonominya lemah. Tetapi, Indonesia masih bisa tumbuh di kisaran 5,2 persen. Ini hal positif,” kata Agus Marto.
Dia menilai, pelaksanaan pilpres yang aman dan lancar menjadi salah satu faktor penguatan nilai tukar rupiah. Namun demikian, jelas dia, pemerintah masih harus memperbaiki fundamental ekonomi nasional.
“Kami menyambut baik ekspor nonmigas yang membaik. Tetapi, hal ini harus diikuti dengan hal-hal lainnya, khususnya pengelolaan migas,” ucap Gubernur BI.