Sabtu, 20 April 24

Besok, Indonesia Peringati HLUN 2013

Besok, Indonesia Peringati HLUN 2013

A.Rapiudin
Jakarta-Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa besok, tanggal 29 Mei adalah Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Tahun ini, puncak peringatan HLUN akan digelar di Bogor, Jawa Barat.

Apa yang ada dibenak Anda saat menyebut kata ‘Lansia’? Umumnya kita akan berpikir bahwa lansia adalah sosok yang lemah, tidak mandiri, sering sakit, dan lamban dalam bergerak.

Seperti itulah gambaran umum yang terbangun di benak masyarakat. Karena itu, dibutuhkan peran generasi muda untuk memberikan kasih sayang dan perhatian pada lansia, sehingga mereka akan merasa senang lantaran diperhatikan.

Lansia yang hidupnya senang akan lebih menghargai kesehatan dan kondisi mentalnya sendiri, sehingga dengan mandiri mereka mau menjaga kesehatan dan kebersihan diri mereka meski tanpa perlu diingatkan.

“Peran masyarakat untuk meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan lansia sangat besar. Diharapkan mulai saat ini lansia bisa diprioritaskan. Sebab, mereka sangat membutuhkan perhatian, khususnya lansia yang sudah sakit kronik dan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya,” Dirjenl Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial, Samsudi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lansia sesungguhnya adalah sosok yang menyatukan bangsa dan pernah mengambil bagian dalam sejarah kehidupan negara. Seperti dilansir laman Kemensos.go.id, penetapan HLUN dilatarbelakangi peristiwa bersejarah menjelang kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada 29 Mei 1945, digelar sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dipimpin Dr. KRT. Radjiman Widiodiningrat. Ia adalah orang yang  paling sepuh  dan sudah lanjut usia yang dengan kearifannya mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofis bagi negara Indonesia. Peristiwa bersejarah itulah yang kemudian dijadikan sebagai dasar penetapan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN).

Dengan menyimak sejarah perjalanan bangsa tersebut, Lansia sesungguhnya adalah pendahulu peletak dasar-dasar negara, pemersatu bangsa. Sebagai pendahulu dalam memiliki jiwa semangat berbangsa dan pelopor pembangunan sehingga para lansia layak dinobatkan sebagai pelopor berdirinya bangsa ini.

Perhatian pemerintah terhadap Lansia terus diberikan. Berbagai program penghormatan terhadap lansia juga telah dilaksanakan seperti pembuatan KTP seumur hidup, reduksi 30 % tiket (khusus Garuda), PT. PELNI dan PT. KAI. Meski masih sangat terbatas, termasuk upaya perbaikan/rehab fisik rumah atau kamar Lansia layak huni melalui program Bedah Kamar Lansia, namun tetap ada perhatian yang diberikan pemerintah.

Sejak 2006 pemerintah juga telah memberikan program bantuan tambahan kebutuhan dasar bagi lansia di dalam panti sosial kepada 12.500 lansia di 30 Provinsi, bantuan sosial melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) berupa pemberian bantuan uang tunai sebesar Rp. 1.095.000,-/ orang/tahun yang bertujuan untuk penambahan biaya pemenuhan kebutuhan dasar, serta secara bertahap dan berkelanjutan memberikan jaminan sosial lanjut usia terlantar melalui Program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) kepada 26.500 lansia di 33 Provinsi 356 Kab/ Kota yang menjangkau 1.188 kecamatan di 3039 desa.

Kementerian Sosial terus berupaya meningkatkan kesejahteraan sosial bagi Lansia, baik melalui internal program kementerian maupun secara terpadu dengan kementerian atau lembaga pemerintah lainnya seperti : layanan Puskesmas santun Lansia, Posyandu Lansia, Bina Keluarga Lansia, menumbuh kembangkan Lembaga Lanjut Usia, Karang Werdha, Pusat Santunan dalam Keluarga (PUSAKA).

Tak hanya itu, bentuk perhatian lainnya adalah pemberian pelayanan melalui Home Care bagi lansia terlantar, miskin dan mengalami hambatan yang berada dilingkungan keluarganya diberikan kepada 1.100 lansia di 18 lokasi. Sementara untuk Day Care diberikan kepada 889 lansia di 18 Provinsi, sementara program lainnya adalah Poster Care dan Pelayanan Sosial dalam situasi darurat, lanjutnya.

Peringatan HLUN 2013 menjadi penting untuk menggugah semua pihak, pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama ikut peduli dan memberi penghormatan kepada lanjut usia, agar kehidupan sosialnya menjadi lebih baik lagi.

Seperti diungkapkan Ketua Umum HLUN 2013,  Mooryati Soedibyo, banyak hal-hal positif yang dapat diwujudkan dalam melibatkan Lansia dengan cara yang menarik, misalnya mengajak para lansia untuk berwiraswasta dan mengembangkan usaha. Dengan cara demikian Lansia merasa apa yang dilakukan bisa menjadi contoh bagi generasi muda dalam mengembangkan usahanya nanti.

Selain itu, peran keluarga dalam pelayan Lansia juga  perlu dikedepankan, kedekatan antara Lansia dengan keluarganya juga akan semakin berkurang jika mereka tidak tinggal bersama. Karena itu,  sebaiknya dalam satu rumahLlansia diberikan ruang tidur yang bersih agar tetap merasa nyaman dan dihargai, karena kesehatan itu sangat penting bagi mereka.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.