Jumat, 19 April 24

Berusia 15 Tahun, Wijaya Mahasiswa Termuda UGM

Berusia 15 Tahun, Wijaya Mahasiswa Termuda UGM
* Nur Wijaya Kusuma. (Foto: Humas UGM)

Yogyakarta, Obsessionnews.com – Nama Nur Wijaya Kusuma disebutkan dalam upacara penerimaan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 2018 di lapangan Grha Sabha Pramana (GSP) Senin (6/8/2018). Dia disebut karena menjadi mahasiswa termuda yang diterima masuk UGM tahun akademik 2018-2019 dalam usia 15 tahun 3 bulan 6 hari.

Wijaya, panggilan akrabnya, berasal dari Solo, Jawa Tengah. Dia diterima di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Wijaya menuturkan, ia mengikuti kelas akselerasi atau percepatan sejak bangku SD hingga jenjang SMA. Menjalani pendidikan SD selama 5 tahun lalu SMP 2 tahun dan SMA 2 tahun.

“Mulai SD sampai SMA saya kelas akselerasi di SD 16 Surakarta, lalu SMP 9 Surakarta, dan SMA 2 Surakarta,” katanya di sela-sela upacara penerimaan mahasiswa baru UGM 2018 seperti dikutip Obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas UGM, Senin (6/8).

Pilihan mengambil kelas akselerasi sejak pendidikan dasar bermula saat cowok kelahiran 18 Mei 2003 ini berada di bangku PAUD. Kala itu ada yang memberitahu dengan menempuh pendidikan sejak muda dengan cepat menjanjikan banyak hal yang lebih baik ke depannya.

“Saat PAUD diceritakan kalau semua bisa diselesaikan dengan cepat ke depannya bisa lebih santai. Saya pun ikut kelas akselerasi dan orang tua juga mendukung,” paparnya.

Mengikuti kelas akselerasi bukanlah hal yang mudah. Di usia yang masih belia dia harus mempertahankan nilai agar bisa terus ada di kelas percepatan ini. Kendati begitu, di tengah padatnya jadwal sekolah dia tetap bisa bermain seperti anak-anak seusianya.

“Senin-Sabtu fokus belajar, lalu Minggunya untuk santai dan main-main,” kata Wijaya yang hobi bermain game ini.

Anak tunggal dari pasangan Sapta Kusuma Brata dan Uswatun Khasanah ini mengaku sangat senang ketika mengetahui dirinya diterima masuk di UGM. Dengan begitu dia bisa meneruskan jejak sang ayah yang juga kuliah di UGM. Sang ayah merupakan alumnus Teknik Nuklir UGM yang kini berprofesi sebagai guru SMA.

Dia tidak menyangka akan menjadi mahasiswa termuda di UGM pada tahun ajaran baru ini. Apa yang telah diraih saat ini merupakan buah kerja keras dan dukungan serta doa kedua orang tuanya.

“Saya itu sebenarnya anak biasa saja, cuma beruntung karena doa orang tua,” katanya merendah.

Kendati begitu, pria yang berdomisili di Jl. Padjajaran Timur II No.24 Sumber Solo ini sempat merasa minder saat bergaul dengan teman-temannya yang berusia lebih tua. Namun, dia terus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru ini.

Ia memilih Jurusan Teknik Elektro karena jurusan ini memiliki prospek kerja yang menjanjikan di masa depan. Di awal masuk UGM ini pun dia berharap bisa menjalani perkuliahan dengan lancar dan bisa lulus dalam waktu yang singkat.

“Targetnya lulus 3 tahun dan setelahnya masih belum kepikiran akan kerja dimana. Kalau orang tua menyarankan lanjut S2 biar tidak terlalu muda saat kerja,” pungkasnya. (ugm/arh)

 

Baca juga:

Upaya Bangun Ekosistem Pembelajaran yang Inovatif di UGM

Puluhan Peneliti Ikuti Pelatihan Teknik Sitogenetika di UGM

Survei UGM: Bea Cukai Berhasil Tekan Peredaran Rokok Ilegal

Tahir Foundation Serahkan Gedung Pascasarjana FKKMK UGM

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.