Jakarta, Obsessionnews – Rombongan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama ketua Kwartir Daerah seluruh Indonesia menggelar pertemuan dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar Jakarta Pusat Minggu (25/9/2016).
Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault mengatakan, pertemuan ini adalah menindaklanjuti dari hasil rapat koordinasi nasional Gerakan Pramuka di Cisarua Bogor 23-24 September 2016. Dari hasil pertemuan tersebut Kwarnas akan merevisi kembali UU Nomer 12 Tahun 2012.
“Salah satu poinnya nanti adalah, kita ingin mengembalikan Gerakan Pramuka di bawah Kemendikbud,” ujar Adhyaksa.
Gerakan Pramuka masih di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga dinilai tidak tepat. Sebab, anggota Pramuka mayoritas adalah anak-anak sekolah, bukan pemuda. Sehingga, revisi UU Pramuka dianggap perlu.
Selain masalah tersebut, Adhyaksa mengatakan pertemuan dengan Megawati selama dua jam selanjutnya lebih kepada bagaimana menguatkan Pramuka dengan pendidikan karakter. Yakni melalui metode-metode yang perlu dikembangkan.
“Jadi kita ingin mengembangkan metode pendidikan Pramuka sesuai dengan perkembangan jaman, tanpa keluar dari nilai dasarnya yakni Dasa Dharma dan Tri Satya. Dan Ibu Megawati sangat mendukung,” jelasnya.
Sementara itu, Megawati usai pertemuan tidak berkomentar banyak. Ia hanya menceritakan bahwa pertemuan ini bermula saat ia mendapat penghargaan Satya Lencana Tunas Kencana dari gerakan Pramuka.
Saat pemberian penghargaan itu, ada permintaan agar gerakan Pramuka dari 34 provinsi bisa berbincang lebih jauh dengan Megawati.
“Saya tentu saja membuka diri berdikusi mengenai bangsa,” kata Megawati. (Albar)
