Selasa, 16 April 24

Zulkieflimansyah Tiga Periode Dipercaya sebagai Penyambung Lidah Rakyat

Zulkieflimansyah Tiga Periode Dipercaya sebagai Penyambung Lidah Rakyat
* Anggota DPR dari PKS Zulkieflimansyah.

Zulkieflimansyah mendapatkan kepercayaan menjadi anggota parlemen selama tiga periode. Sosoknya yang cerdas dan memahami betul persoalan yang dihadapi, membuatnya didaulat sebagai Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Inbang (Industri & Pembangunan).

Niatnya setelah meraih gelar doktor dari Strathlyde Business School, University of Strathclyde di United Kingdom, pria yang akrab disapa Bang Zul ini ingin mengajar di kampus. Di usia 29 tahun dan menjadi doktor termuda kala itu adalah sebuah kebanggaan baginya.

“Pilihan utama saya ketika itu adalah ngajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,” kenangnya.

Sempat  tercapai, meski kemudian dunia politik ternyata lebih memikat hatinya.

Ceritanya berawal dari era reformasi yang ditandai dengan tumbangnya rezim Orde Baru dan bermunculannya partai-partai baru. Salah satunya adalah Partai Keadilan Sejahtera, waktu itu masih bernama Partai Keadilan. Kebetulan yang aktif di PKS kebanyakan aktivis mahasiswa.

“Saya dulu Ketua BEM di UI tahun 1994/1995. Setelah bertransformasi menjadi partai politik dilihatlah mantan-mantan aktivis ini untuk masuk ke politik. Terutama yang tidak pegawai negeri, termasuk saya, Pak Fahri Hamzah, dan lainnya. Itulah alasan utama dari teman-teman aktivis itu menjadi aktivis partai politik,” tuturnya.

Menurut Zul dan para koleganya tersebut, jadi aktivis mahasiswa dan aktivis partai politik sama saja tak ada bedanya.

“Di kampus juga kita ada politik kampus. Jadi tidak ada yang baru, biasa-biasa saja. Kami dari aktivis kampus ganti baju menjadi aktivis partai, artinya bertransformasi menjadi aktivis partai politik,” terang salah satu Ketua PKS ini.

Pada Pemilihan Umum Legislatif Periode 2004-2009, Zul terpilih menjadi anggota DPR RI Fraksi PKS mewakili daerah pemilihan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Karena ada pemekaran, maka pada tahun 2009 – 2014 , dapilnya pindah mewakili Kota Cilegon, Kota Serang, dan Kabupaten Serang. Pria murah senyum ini, kembali dipercaya berkiprah di DPR RI periode 2009-2014 mewakili dapil yang sama.

Sikap Partai Keadilan Sejahtera yang perhatian dengan Palestina sering disalahartikan tidak menyukai yang berbau Amerika Serikat. Zul, menjadi bukti pemahaman itu tak benar. Zul mengaku menjadi pengajar tamu di Universitas Harvard, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.

Doktor Ekonomi Industri jebolan Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, Inggris, ini memang selain aktif berpolitik juga tercatat sebagai salah satu dosen di Universitas Indonesia, tempat dia meraih sarjana ekonomi.

“PKS itu cukup sering disalahpahami di Amerika,” kata Zul. “Saya cukup sering ke Amerika, saya masih jadi pengajar di Harvard University,” katanya lagi.

Zul adalah senior research fellow di Kennedy School of Government di Harvard University, Amerika Serikat. Sebelumnya dia pernah menjalani pendidikan post doctoral di sana.

“Menurut saya, sama-sama saling menuai manfaat. Jadi PKS itu bisa mengenal lebih banyak orang di luar partai. Harus diakui Amerika maju sekali. Kalau teman-teman Amerika juga tidak melulu memandang PKS kaum konservatif, tapi memahami PKS sebagai [kumpulan] manusia biasa terdiri berbagai latar belakang pemikiran,” kata Zul.

Namun, Zul memahami, banyak teman-teman separtainya masih apriori dengan Amerika Serikat atau yang berbau ‘Barat’. “Sedikit-sedikit ini rekayasa Israel, rekayasa Yahudi, ini stereotyping seperti itu nggak benar,” kata Zul.

Cara pandang ini, menurut Zul, untuk mengubahnya pelan-pelan, mungkin dengan kerja sama, saling berinteraksi itu akan menemukan kesepahaman bahwa tidak boleh mengklaim diri paling suci, paling benar. “Anasir kebaikan itu ada di mana-mana, PKS tidak boleh menjadikan dirinya centre of the world,” jelas Zul.

Zul mengaku, kerap berperan sebagai jembatan antara PKS dengan dunia ‘Barat’ seperti dengan pihak Amerika Serikat. “Radikalisme itu tidak bisa menyelesaikan masalah, justru tidak mendapat tempat,” tambah Zul.

Pada Pileg periode 2014-2019, ia kembali dipercaya menjadi penyambung lidah rakyat. Selain menjadi Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Inbang, Zul diamanahi untuk berkecimpung di Komisi VII yang berkutat dengan persoalan sumber daya energi dan mineral. Ia kerap pro aktif memaparkan pemikirannya.

Seperti pada RUU Kewirausahaan Nasional, ia berharap teknologi dapat berkembang melalui UU Kewirausahaan Nasional. Menurutnya, Science techno-park yang sering disalahartikan oleh masyarakat harus diluruskan. Zulkiefli juga menilai banyak regulasi Pemerintah yang menghancurkan industri nasional. Terakhir, Zulkiefli menyampaikan bahwa semangat entrepreneurship juga harus melibatkan wanita.

Terkait penggunaan ruang fiskal, Fraksi PKS mengupayakan agar porsi penyertaan modal nasional tidak terlalu besar. Dana yang ada sebaiknya dioptimalkan untuk digunakan sebagai peningkatan alokasi anggaran penambahan dana desa, pembangunan irigasi, dan pembangunan jalan desa.

Pada 2016, Zul pernah mengatakan terkait Anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mitra lokal harus diperbanyak agar dapat dioptimalkan dimasa yang akan datang.

Soal Evaluasi Riset Nasional, ia merasa pilihan industri tidak harus dirgantara dan masalah inovasi nasional harus diurus Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) dan jangan hanya mengurusi perguruan tinggi. ia menanyakan tentang kenapa tidak ada keinginan untuk menurunkan kembali inovasi desa. Zulkiefli menyatakan persentase teknologi lebih pada penjelasan supply. Ia berharap Menristekdikti ada aksentuasi yang lebih serius pada industri tertentu.

Ia juga pernah meminta agar Lembaga Pengelola Dana Pendidikan proaktif menziarahi daerah-daerah di Indonesia untuk menyebarkan info dan sosialisasi tentang beasiswa ini.

Keterlibatannya di dunia politik tak berarti menyurutkan berprestasinya sebagai akademisi di kampus. Memenangkan berbagai Grant Penelitian di tingkat Nasional, menulis di jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri serta merepresentasikan Indonesia di penelitian-penelitian Internasional, menulis opini di koran nasional adalah hal biasa yang dilakukannya. Tak mengherankan jika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menobatkannya sebagai Peneliti Muda Terbaik Indonesia dalam bidang Ekonomi dan Management tahun 2003.

Kegigihannya memperjuangkan aspirasi rakyat mengantarkan Zul terpilih sebagai “Best Legislator 2017” di ajang Obsession Awards 2017 yang dihelat di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017). Selain Zul, yang meraih kategori “Best Legislator 2017” adalah Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo. Sedangkan anggota DPD RI Muhammad Asri Anas menyabet penghargaan kategori “Best Senator 2017”. (Giattri F.P)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.