Jumat, 26 April 24

Triwulan I 2018 IPC Raup Pendapatan Usaha Rp2,60 Triliun

Triwulan I 2018 IPC Raup Pendapatan Usaha Rp2,60 Triliun
* Gedung PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. (foto: Edwin B/Obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC)  yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan menyadari, bahwa pelabuhan-pelabuhan yang ada di wilayah operasi IPC tidak hanya merupakan pintu gerbang utama keluar masuk barang ekspor-impor maupun barang antar pulau di Indonesia. Namun juga menjadi barometer tingkat pertumbuhan perekonomian bangsa.

Untuk itu IPC berkewajiban menyampaikan informasi-informasi terbaru tentang perkembangan serta rencana pengembangan pelabuhan guna mendukung program pemerintah dalam mambangun sistem logistik kelautan yang dapat melayani tanpa henti dari Sabang sampai Merauke, sehingga menggerakkan roda perekonomian nasional secara efisien dan merata.

Di awal tahun 2018 yang merupakan tahun roadmap ”sstablishment” di mana fokus tahun ini adalah pertumbuhan volume peti kemas, pertumbuhan profitabilitas dan pemantapan grup perusahaan, IPC sebagai induk telah menetapkan strategi pemantapan agar cabang pelabuhan dan anak perusahaan melakukan sinergi bisnis untuk tumbuh bersama demi kemajuan IPC.

Strategi ini dilakukan dengan restrukturisasi bisnis inti cabang pelabuhan serta anak perusahaan yang diharapkan dapat semakin fokus pada pengembangan proses bisnis di wilayah yang telah ditetapkan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa.

Dari sisi keuangan, kinerja IPC sampai saat ini Kamis (12/4/2018) pada  triwulan pertama 2018 berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,60 triliun. Capaian tersebut  lebih tinggi 0,13 persen dibanding target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

“Serta laba usaha Rp 502,31 miliar atau naik 11,48 persen di atas target, EBITDA naik sebesar 19,74 persen atau sebesar Rp 1,09 triliun dan BOPO turun 9,48 persen menjadi sebesar 65,58 persen,” jelas Direktur Utama IPC, Elvyn G Masassya usai  melakukan Pencanangan Terminal Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat.

Untuk pertumbuhan dividen korporasi, IPC mencatat realisasi kenaikan dividen sebesar 21,91 persen dari tahun 2016. “Yakni dari sebesar Rp 371,93 miliar (audited) naik menjadi Rp 453,44 miliar (audited),” ungkapnya.

Sementara pada sisi operasional, realisasi trafik arus peti kemas tercapai 1,83 juta TEUs naik 5,78 persen dari target RKAP, Non petikemas sebesar 13,36 juta ton, kunjungan kapal naik 1,4% menjadi sebesar 51,33 juta GT serta arus penumpang sebanyak 109,6 ribu orang hingga bulan Maret 2018 ini.

IPC berbangga hati dengan diraihnya sejumlah apresiasi dari berbagai lembaga diantaranya penghargaan platinum untuk kategori Indonesia Corporate Secretary & Corporate Communication 2018 dari majalah Economic Review, penghargaan Platinum untuk kategori Indonesia Information Technology Award 2018 dari majalah Economic Review, penghargaan sebagai Best Achiever in CEO State Own Enterprise dari Majalah Mens Obssesion serta Gold winner kategori Marketing PR, Gold winner kategori Video Company Profile BUMN dan sebagai Perusahaan BUMN terpopuler dari majalah PR Indonesia.

Elvyn menambahkan, capaian ini merupakan wujud IPC yang telah melakukan inovasi-inovasi bertujuan untuk perbaikan pelayanan dan operasional. Diantaranya adalah upaya menekan angka Dwelling Time melalui pembuatan Integrated Container Freight Station (CFS Center) beserta uji coba pengintegrasian data secara online antara CFS di seluruh cabang,

Termasuk, modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi  dilaksanakan dalam bentuk implementasi VTS (Vessel Traffic System), MOS (Marine Operating System), Inaportnet, NPK dan PK TOS, Auto Tally dan Auto Gate, E-Service dan DO (Delivery Order) Online sistem di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan jasa kepelabuhanan selain bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dalam bertransaksi, juga untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) terhadap transparansi biaya pelayanan jasa,” ujarnya.

Lebih lanjut Elvyn mengatakan, untuk target kinerja tahun 2018, pendapatan usaha ditargetkan naik 13,29 persen menjadi 12,36 trilliun, laba usaha ditargetkan naik 9,75 persen menjadi 2,42 triliun, sementara EBITDA diharapkan naik sebesar 13,74 persen menjadi 4,58 trilliun, dan BOPO diharapkan dapat turun 1,03 persen menjadi 69,43.

“Untuk target kinerja operasional throughput petikemas diharapkan naik menjadi 7,26 juta TEUs atau meningkat 4,95 persen, throughput non petikemas naik 29,54 persen menjadi 73,95 juta ton, kunjungan kapal ditargetkan naik 1,14 persen jadi 204,5 juta GT,” tuturnya.

Sedangkan arus penumpang diperkirakan turun 16,48 persen menjadi 511,69 ribu orang. Tahun 2017 juga menjadi tonggak penting dalam sejarah kepelabuhanan di Indonesia, karena untuk pertama kalinya setelah 160 tahun beroperasi, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dapat melayani kapal container berkapasitas 10 ribu TEUs. “Ini adalah kapal terbesar yang pernah berlabuh di Indonesia,” ungkap Elvyn.

Kapal besar ini melayani rute direct call Java-America Express (JAX), yang berlayar rutin setiap minggu dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Los Angeles & Oakland, Amerika Serikat dan saat ini telah menambah rute pelayanan direct call ke Eropa dengan layanan South East Asian North Europe (SEANE), serta layanan langsung ke China, Vietnam dan Korea.

Selama satu semester hingga akhir 2017 JAX Service berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok berhasil mencatatkan 38 call dengan total 3.681.060 GT dan melayani bongkar/muat sebanyak 124.302 TEUs petikemas. Sedangkan selama satu triwulan untuk SEANE Service berhasil melabuhkan 19 call dengan total 986.057 GT dan melayani bongkar/muat sebanyak 30.672 TEUs petikemas. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.