Jumat, 19 April 24

Miliki Rekam Jejak Bagus, Muhammad Asri Anas Dinobatkan ‘Best Senator 2017′

Miliki Rekam Jejak Bagus, Muhammad Asri Anas Dinobatkan ‘Best Senator 2017′
* Anggota DPD RI Muhammad Asri Anas.

Dua kali berturut-turut dipercaya mewakili rakyat Sulawesi Barat di DPD RI, adalah salah satu parameter bahwa anak muda satu ini memiliki rekam jejak yang bagus. Asri bukanlah politisi instan. Datang dari keluarga bersahaja, ia merintis karier politiknya sebagai aktivis mahasiswa yang selalu kritis dan berani menyuarakan kebenaran.

Sebagai mantan mahasiswa teladan yang memiliki pengalaman panjang dalam berbagai organisasi kepemudaan, Asri memiliki kapasitas untuk memperjuangkan kepentingan daerah dan rakyat yang diwakilinya sebagai senator.

Di Senayan, Asri tergolong sangat aktif dalam berbagai forum dan alat kelengkapan DPD RI. Ia pun dipercaya sebagai Wakil Ketua Kelompok/Fraksi DPD-RI dan Wakil Ketua TIM Anggaran MPR-RI.

Lahir di Pare-Pare, tanggal 12 Juli 1975, anak muda ini merintis karier politiknya dari titik nol. Yaitu ketika masih aktif sebagai mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin, Makassar. Meski bidang studinya sastra, Asri adalah aktivis mahasiswa yang bersikap kritis dan berani melakukan perlawanan terhadap rezim orde baru ketika itu.

Mahasiswa teladan yang pernah menyabet juara Debat Mahasiswa ASEAN Young di Malaysia tahun 1996, ini, memang tak bisa tinggal diam melihat ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang ada di sekelilingnya. Boleh jadi lantaran Asri hanyalah seorang anak petani yang pernah merasakan pahitnya kehidupan.

Saat bersekolah di SMP Tridarma (sebelum pindah dari SMP 1 Wonomulyo), setahun lamanya Asri harus jalan kaki sejauh 7 km ke sekolah. Semangat juangnya tak pernah padam, justru kegigihannya untuk menuntut pendidikan berbuah manis. Bahkan dialah satu-satunya alumni sekolah SMP Tridarma yang bisa sarjana, yang saat itu berhasil diterima di Universitas Hasanuddin (1993) melalui program beasiswa bebas tes.

Sebagai seorang anak petani, Asri memahami betul penderitaan rakyat saat itu. Bagaimana rakyat dibatasi hak-hak sosial, ekonomi, dan politiknya. Saat itu anak-anak petani, nelayan, orang-orang kecil jarang yang bisa terlibat dalam politik praktis, akibat keterbatasan jumlah partai politik.

Pengusaha lokal pun jarang sekali muncul karena tender lebih banyak dilakukan secara tertutup. Rakyat biasa, juga dilarang keras menyampaikan ketidakpuasan di depan publik atau di media massa. Pengalaman masa muda itulah yang terus membekas dalam jiwanya, sekaligus menjadi trigger untuk berbuat sesuatu secara nyata untuk kampung halaman dan daerahnya.

Kedua orang tuanya, Muhamad Anas dan Hajinah, menggambarkan Asri sebagai anak yang sangat rajin dan berbakti. Sejak kecil selalu ingin jadi pemimpin untuk bisa membantu orang lain. “Sampai sekarang pun bila Asri hendak pergi dan datang, ia pasti mencium tangan kami sebagai orang tuanya,” ucap kedua orang tuanya bangga.
Ia merintis karier politiknya dari kampus, terutama ketika terpilih sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fak. Sastra Unhas melalui pemilihan langsung, dan menjadi Ketua Presidium Senat Mahasiswa Se-Sulawesi.

Demi menambah wawasan dan kemampuan intelektualitasnya, berbagai jenis pelatihan pernah diikuti. Antara lain Lemhanas pemuda, pendidikan jurnaslistik, pelatihan mapping sosial, pelatihan analisis sosial, manajemen kepemimpinan dasar hingga madya, serta pelatihan pengelolaan manajemen UKM.

Selain aktif di kampus, Asri juga menonjol di organisasi eksternal, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia pernah dipercaya sebagai Ketua HMI Cabang Makassar. Beragam jabatan bergengsi dalam organisasi ia raih bukan karena mengandalkan pengaruh orang tua melainkan komitmen, konsistensi dan kerja keras. Antara lain, KNPI, KOSGORO, ICMI, KADIN, HIPMI, BKPRMI, bahkan PSSI, ARDIN, dan HKTI.

Kapasitas intelektual, pengalaman organisasi, dan kepedulian tinggi terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, mengantar Asri ke Senayan sebagai wakil dari Provinsi Sulbar, dan kembali dipercaya untuk kedua kalinya.

Asri dikenal aktif, baik secara fisik maupun dalam gagasan dan pemikiran di forum-forum DPD RI. Selain menjabat Wakil Ketua Kelompok/Fraksi DPD-RI, dari Anggota Komite II, ia juga dipercaya sebagai Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPD-RI, dan wakil ketua TIM Anggaran MPR-RI, yang mengemban tugas merumuskan dan mendorong secara konferehensif pemanfaatan anggaran untuk penataan berbangsa dan bernegara.

Asri pun aktif dalam berbagai forum yang bertujuan memperkuat posisi dan kualitas serta memperjuangkan kepentingan daerah. Antara lain, forum daerah penghasil pangan, forum nasional dan internasional MDGS, forum infrastruktur nasional dan internasional, forum kerjasama parlemen, forum pengembangan kawasan, forum global warming, forum pertambangan dan berbagai forum nasional dan internasional dalam bidang kelautan, pertanian, perikanan.

Asri dipercaya sebagai Ketua Tim Kerja pembahasan RUU Tata Informasi Geo spasial Nasional, yang bertujuan untuk pengembangan dan perencanaan tata ruang nasional dan menjaga sinergitas tata ruang wilayah dan nasional. Ia bertekad mendorong percepatan pembuatan tata ruang Sulbar dan perencanaan tata ruang yang mengedepankan kepentingan masyarakat Sulbar.

Sementara itu dalam pembahasan RUU tentang jalan, ia mengusulkan adanya prioritas pembangunan jalan dan jembatan pasca bencana alam di Polewali Mandar serta pemberian prioritas pembangunan jalan provinsi untuk Sulbar.

Sukses di dunia politik ternyata sejalan dengan kesuksesan di bidang bisnis. Sebelum terjun ke panggung politik nasional, Asri sudah dikenal sebagai pengusaha muda yang ulet. Ia pernah memimpin dan menjadi komisaris di beberapa perusahaan, di antaranya, PT. AZ Corp, PT. Linkacipta Komunika, PT. Global Komunika, PT. AZ Nusantara, PT. AZ Global, dan tercatat sebagai pendiri dan pembina Yayasan Asa Sulbar dan pernah menjabat Direktur Perusda Polewali Mandar.

Upayanya yang tak pernah kenal lelah memperjuangkan aspirasi membawanya dinobatkan sebagai  “Best Senator 2017” di ajang Obsession Awards 2017 yang digelar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017). (Andi Nursaiful)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.