Jumat, 19 April 24

Menteri Jonan: Prioritaskan Sumber Daya untuk Kemakmuran Rakyat

Menteri Jonan: Prioritaskan Sumber Daya untuk Kemakmuran Rakyat
* Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan jaringan gas (jargas) di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (9/2/2018). (Foto: Kementerian ESDM)

Mojokerto, Obsessionnews.com –  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan 10.101 Sambungan Rumah (SR) Jaringan Distribusi Gas Bumi Rumah Tangga wilayah Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dari pendanaan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) Tahun 2017. Pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas) di Kota Mojokerto ditugaskan kepada Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero), sementara PT Pertamina (Persero) mendapatkan mandat untuk membangun jargas di Kabupaten Mojokerto.

“Jargas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun karena berdekatan dengan dua sumur gas yang signifikan yang dioperasikan CNOOC Madura Limited dan Kangean Energy Indonesia. Total pembiayaannya untuk jargas di kota dan kabupaten (Mojokerto) mencapai sekitar Rp 86 miliar,” kata Jonan dalam peresmian yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto seperti dikutip Obsessionnews.com dari situs resmi Kementerian ESDM, Jumat (9/2/).

Hadir pula pada kesempatan tersebut Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim, Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani, Wali kota Mojokerto Masud Yunus dan Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto Pungkasiadi.

Jonan mengungkapkan, pembangunan jargas ini adalah program yang dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pemerataan, memprioritaskan sumber daya yang ada untuk kemakmuran rakyat sesuai semangat ketahanan energi.

“Pemerintah itu berusaha supaya semua sumber daya alam yang dimiliki bangsa dan negara ini, bisa digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Salah satu programnya adalah jargas di wilayah atau di pemukiman, atau di daerah di mana sambungan gas atau sumber gasnya tersedia,” tutur Jonan.

Menurutnya, dengan adanya jargas maka akan mengurangi ketergantungan terhadap Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang sebagian masih impor.

“Setahun kebutuhan kita 6,5 juta ton, 4,5 juta ton di antaranya masih impor. Meski produksi gas bumi kita 1,2 juta setara barel oil per hari, jenis yang dihasilkan bukan C3 dan C4 yang bisa dibuat LPG,” terangnya.

Jonan berpesan agar masyarakat turut membantu PGN dan Pertamina menjaga jaringan dan peralatan, sehingga gas bertekanan 0,02 bar yang sampai ke rumah-rumah dapat konsisten dan terjaga mengaliri warga.

P11embangunan jargas di Kota Mojokerto 5.000 SR meliputi Kecamatan Kauman (502 SR), Mentikan (607), Prajurit Kulon (1.265), Surodinawan (1.522) dan Miji (1.104). Pasokan gas berasal dari Husky CNOOC Madura Limited dengan alokasi sebesar 0,25 MMSCFD.

Sedangkan untuk Kabupaten Mojokerto sebanyak 5.101 SR dibangun di Desa Ngoro (1.589), Desa Sedati (1.091), Desa Kembangsari (904), Jasem (1.517). Pasokan gas berasal dari Kangean Energi Indonesia dengan alokasi sebesar 0,25 MMSCFD. Jargas Kabupaten Mojokerto telah mengaliri gas sejak 24 Januari 2018.

Pembangunan jargas oleh Kementerian ESDM telah dilakukan sejak tahun 2009 menggunakan dana APBN. Hingga tahun 2017 jumlah SR yang terbangun mencapai 235.925 SR di 15 provinsi yang tersebar di 31 kabupaten/kota.

Untuk tahun 2018 pemerintah menugaskan Pertamina dan PGN untuk membangun dan mengembangkan jargas di 16 wilayah. Penugasan ini tertuang dalam Kepmen ESDM Nomor 267 K/10/MEM/2018 dan Kepmen ESDM Nomor 268 K/10/MEM/2018, tanggal 25 Januari 2018.

Ke-16 wilayah tersebut adalah Medan (5.000 SR), Prabumulih (6.000 SR), Musi Rawas (5.167 SR), Serang (5.043 SR), Sidoarjo (7.093 SR), Pasuruan (6.314 SR), Probolinggo (5.025 SR), Bontang (5.000 SR), Balikpapan (5.000 SR), Penajam Paser Utara (4.002 SR), Tarakan (4.695 SR), Bogor (5.210 SR), Deli Serdang (5.000 SR), Lhokseumawe (2.000 SR), Cirebon (3.503 SR) dan Palembang (4.315 SR).

Sebelumnya pada 2017, selain Kabupaten Mojokerto, Pertamina mendapat penugasan jargas di Kabupaten Muara Enim, Kota Bontang, Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir, Kota Samarinda, dan Kota Pekanbaru. Sementara PGN mendapat penugasan di Kota Mojokerto, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Bandar Lampung dan Rusun Kemayoran.

Jargas dibangun di daerah yang memiliki sumber gas, infrastruktur pasok gas bumi, dan terdapat ketersediaan pengguna. Jargas juga mampu menekan subsidi dan impor BBM. Secara nasional, dengan menggunakan gas bumi, pengurangan impor LPG mencapai 25.500 ton per tahun. Penghematan subsidi Pemerintah Rp 178 miliar per tahun.

Selain itu masyarakat juga memperoleh keuntungan sisi finansial karena harga gas bumi lebih murah dari LPG. Setiap bulannya, penghematannya bisa mencapai sekitar Rp 50.000 per keluarga. Manfaat lainnya, gas bumi adalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan tersedia setiap saat. Masyarakat tidak perlu keluar rumah mencari LPG atau minyak tanah dan kayu bakar, jika sewaktu-waktu kehabisan. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.