Jumat, 26 April 24

Mensos Kagumi Prestasi Anak Difabel

Mensos Kagumi Prestasi Anak Difabel
* Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengunjungi penyandang disabilitas binaan Balai Besar Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/4/2018) (Foto: Humas Kemensos)

Cibinong, Obsessionnews.com – Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham tidak bisa menutupi kekagumannya terhadap penyandang disabilitas binaan Balai Besar Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Meskipun secara fisik mereka terbatas, kemampuan vokasional mereka luar biasa. Ini bisa dibuktikan dengan tingginya kebutuhan dunia kerja terhadap mereka.

“Kebanyakan mereka masuk ke perbankan. Ke depan, kami bertekat menjadikan balai besar ini sebagai pusat rehabilitas nasional anak-anak penyandang disabilitas dari seluruh Indonesia, dengan berbagai macam keterampilan,” kata Idrus di BBRVBD, Cibinong, Jumat (13/04/2018) seperti dikutip Obsessionnews.com dari siaran pers Humas Kementerian Sosial (Kemensos).

Hal ini sejalan dengan tuntutan dunia kerja ke depan terkait kualitas tenaga kerja dan bidang kerja yang harus dikuasai. Idrus meminta, rencana pengembangan balai itu didahului demgan pengajuan proposal dari Direktur Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Sosial Kemensos Edy Suharto.

“Kebetulan pula prioritas program Presiden Joko Widodo ke depan adalah pada investasi sumber daya manusia. Kami juga akan mengajak beberapa perusahaan besar sebagai panggilan kemanusiaan, untuk mendukung anak-anak ini yang meskipun tidak sempurna tetapi kreatif dan siap bekerja,” katanya.

Idrus menyatakan sangat mengagumi kemampuan dan prestasi uang sudah ditorehkan para penerima manfaat di BBRVBD. Sebab dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, mampu menunjukkan presitasinya.

“Kalau orang nornal di luar sana berprestasi, saya tidak kagum. Tapi saudara-saudara dengan segala keterbatasan, bisa menunjukkan prestasi, ini yang saya kagumi. Bahkan saya pun belum tentu bisa menyaingi prestasi anda,” ujarnyaa.

Ia mengakui kedatangannya ke balai ini tadinya adalah untuk memberikan motivasi kepada para penerima manfaat. Namun setelah berinteraksi langsung dengan mereka, dia malah merasa dirinya yang termotivasi dan terinsipirasi.

Untuk itu ke depan ia ingin balai ini berkembang.

“Saya ingin tidak hanya 85 orang yang dibina di sini. Saya tidak ingin hanya satu atau dua jenis vokasi yang dikembangkan di sini. Saya ingin balai ini menjadi pusat rehabilitasi vokasional nasional,” tandas Idrus.

Bila langkah ini direalisasikan, maka tentu akan ada konsekuensi-konsekuyensi. Pasti akan ada perubahan cara pengelolaan yang lebih rumit, kebutuhan akan kualitas instruktur akan meningkat, butuh perlengkapan yang paripurna, dan jaringan sosial setelah mereka lulus dari balai.

Idrus meminta Dirjen Rehsos dan Kepala BBRVBD AM Asnandar mempersiapkan proposal pengembangan dengan baik. Hal itu menjadi langkah awal menawarkan gagasan kepada pihak eksternal, apakah kementerian dan lembaga, atau dengan swasta.

“Coba dibuat rancangan. Apa saja perlengkapan, apa saja yang diperlukan. Kalau perlu kita undang perusahaan swasta dengan pendekatan kemanusiaan,” ucapnya.

BBrVBD memberikan keterampilan berupa pengoperasian komputer, penjahitan, desain grafis, dan pekerjaan logam.

Total PM yang dibina berjumlah 85 orang, di mana 10 persennya penyandang disabilitas rungu wicara. BBRVBD Cibinong memberikan bimbingan keterampilan lanjut untuk penyandang disabiltas. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.