Sabtu, 20 April 24

Isu Waspadai ‘Kuda Troya’ JK dan Gatot Nurmantyo, Ngawur?

Isu Waspadai ‘Kuda Troya’ JK dan Gatot Nurmantyo, Ngawur?
* Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto.
Isu yang dimuat media online kompasiana.com dengan judul “Jokowi, Waspadai terhadap ‘Kuda Troya’ JK dan Gatot Nurmantyo” yang diunggah pada Minggu (30/11/2016), sangatlah merusak citra dan nama baik institusi TNI serta meresahkan masyarakat Indonesia.

Jakarta, Obsessionnews.com – Beredarnya isu yang dimuat media online kompasiana.com dengan judul “Jokowi, Waspadai terhadap ‘Kuda Troya’ JK dan Gatot Nurmantyo” yang diunggah pada Minggu (30/11/2016), sangatlah merusak citra dan nama baik institusi TNI serta meresahkan masyarakat Indonesia.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (7/12/2016), mengatakan, bahwa opini yang dimuat dalam tulisan di salah satu media online tersebut TIDAK BENAR dan tidak berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.

“Pernyataan opini tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik TNI secara institusi maupun terhadap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi, yang berpotensi munculnya konflik antar lembaga maupun kelompok masyarakat,” tegasnya.

Wuryanto menjelaskan, bahwa kegiatan yang digagas oleh Gatot , seperti Doa Bersama yang dilaksanakan Jumat (18/11/2016) dan Apel Nusantara Bersatu, Rabu (30/11/2016) merupakan kegiatan untuk mengajak masyarakat di seluruh Indonesia, bersama-sama berdoa agar negara kita terlepas dari perpecahan serta untuk persatuan dan kesataun bangsa yang berlandaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam opini yang dimuat media online tersebut, juga ditulis tentang kegiatan Gatot yang sering berkeliling kampus untuk mengampanyekan visi nasionalismenya. “Faktanya memang benar bahwasannya Panglima TNI melakukan kegiatan tersebut, karena untuk membentuk karakter pemuda Indonesia agar memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme serta bela negara, bukan untuk berambisi mengambil alih pemerintahan,” kata Wuryanto.

Sementara itu, terkait berita Panglima TNI akan menyerahkan wilayah laut Natuna kepada pihak Tiongkok, Wuryanto kembali menegaskan bahwa Panglima TNI tidak akan penah menyerahkan wilayah laut Indonesia ke pihak asing, termasuk perairan Natuna. “Panglima TNI tidak pernah menginginkan kapal-kapal asing mencuri ikan di perairan laut Indonesia, apalagi sampai berusaha menyuap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti agar mengizinkan kapal asing pencuri ikan bisa masuk perairan Indonesia,” tuturnya.

Menanggapi berita yang bertajuk Kuda Troya tersebut, berdasarkan sejarah bangsa Indonesia, Wuryanto menyatakan bahwa mulai terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan pada 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), selanjutnya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI), tidak pernah melakukan pembangkangan terhadap pemerintah termasuk melakukan kudeta, karena TNI berasal dari rakyat, bejuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat. (Ars)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.