Sabtu, 20 April 24

Duh! Pemerintah Sulit Blokir Pornografi di WhatsApp

Duh! Pemerintah Sulit Blokir Pornografi di WhatsApp
* Ilustrasi WhatsApp. (Foto: Reuters)

Jakarta, Obsessionnews.com – Duh! Pemerintah dinilai agak sulit memblokir konten pornografi berformat GIF di aplikasi WhatsApp (WA). Pasalnya WA  terproteksi dengan enkripsi end-to-end.

Pemblokiran konten porno berformat GIF di aplikasi WhatsApp secara teknis agak sulit dilakukan oleh pemerintah. Sebab, aplikasi WhatsApp terproteksi dengan enkripsi end-to-end. Hal ini disampaikan oleh pengamat keamanan, Alfons Tanujaya.

Enkripsi end-to-end ini melindungi pesan yang dikirim di platformnya agar tak bisa dibongkar atau diintip oleh pihak ketiga,” kata pengamat keamanan, Alfons Tanujaya melalui keterangan tertulisnya.

Di samping itu Alfons juga menyayangkan pengguna juga tak bisa melakukan filter konten pornografi GIF itu secara mandiri. Karena WA tak memberikan otoritas kepada pengguna untuk menonaktifkan atau memfilter konten tersebut.

Abdul Kharis Almasyhari
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari.

Sementara itu Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari merasa prihatin dengan GIF atau format animasi sederhana yang memuat konten asusila atau pornografi  yang  bisa diakses oleh para pengguna  WA di Android maupun IOS. Ia minta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) memblokir konten porno tersebut.

“Menkominfo harus segera memblokir konten WA yang terkait konten porno yang terdapat dalam aplikasi GIF-nya,” tegas Kharis dalam keterangan terulis yang diterima Obsessionnews.com, Senin (6/11/2017). Berita selengkapnya klik di sini.

Berita tentang konten pornografi di GIF WA tersebut menjadi trending topic di mesin pencari Google sejak Senin (6/11) hingga hari ini. Pantauan Obsessionnews.com di Google Trends wilayah Indonesia, Selasa (7/11), pukul 5.57 WIB berita tersebut ditelusuri  lebih dari 50.000 kali. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.