Kamis, 18 April 24

Achmad Baiquni Dianugerahi ‘Best CEO BUMN’ di Obsession Awards 2017

Achmad Baiquni Dianugerahi ‘Best CEO BUMN’ di Obsession Awards 2017
* Direktur Bank BNI Achmad Baiquni.

Memimpin Bank BNI sejak Maret 2015, di tengah perlambatan ekonomi nasional, dia mampu membalikkan tren kinerja perusahaan yang terus menurun. Tahun lalu, ia pun berhasil meningkatkan kinerja perseroan dengan sukses membawa BNI mencetak laba bersih Rp 11,34 triliun atau tumbuh 25,1%. Pertumbuhan itu diperoleh masih dalam situasi lemahnya pertumbuhan laba perbankan.

Kenaikan laba bersih yang sangat signifikan ditopang pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan Pendapatan Non Bunga yang masing-masing melonjak 17,4% dan 23,1%. Pendapatan Bunga Bersih (NII) tahun 2016 naik dari Rp 25,56 triliun menjadi Rp 29,99 triliun (naik 17,4%),  membuat BNI mampu menjaga margin bunga bersih (NIM) di level 6,2%.

Pendapatan Non-Bunga sendiri naik 23,1% dari Rp 6,98 triliun pada 2015 menjadi Rp 8,59 triliun di akhir 2016, terutama didukung kenaikan fee dari transaksi trade finance, pengelolaan rekening dan debit card, serta fee dari bisnis bancassurance.

Pada akhir 2016, total Aset BNI sudah menembus angka Rp 603,03 triliun atau tumbuh Rp 94,44 triliun (18,6%). Pertumbuhan ini terutama ditopang pertumbuhan DPK dan Simpanan dari Bank lain. DPK yang berhasil dihimpun mencapai Rp 435,55 triliun pada akhir 2016 (naik 17,6%). Jumlah ini dua kali lipat dari pertumbuhan DPK industri perbankan pada November 2016 yang tercatat meningkat 8,4% (yoy).

Komposisi DPK juga membaik dimana porsi dana murah (CASA) mencapai 64,6% dari total DPK pada akhir tahun 2016 dibandingkan posisi akhir tahun 2015 yang mencapai 61,1% dari total DPK. Dengan demikian biaya dana dijaga tetap stabil pada level 3,1%.

Penghimpunan dana murah tidak terlepas dari peningkatan jumlah rekening yang dibuka oleh nasabah individu sebanyak 5 juta rekening atau tumbuh sebesar 29,4%, sehingga total rekening individu menjadi 22 juta rekening pada akhir 2016. Pembukaan rekening melalui Agen46 BNI atau Branchless Financial InclusionServices (Laku Pandai) menjadi salah satu perangkat bagi BNI dalam meningkatkan jumlah rekening individu.

Salah satu prestasi yang juga layak mendapat apresiasi tinggi adalah layanan Cash Management BNI, yaitu BNI e-Collection yang diakui terbaik di kawasan Asia Tenggara. Layanan ini berhasil mendongkrak pembukaan rekening pada nasabah-nasabah baru dari kalangan perusahaan.  Pada 2016, jumlah rekening perusahaan yang dibuka di BNI meningkat sebanyak 59.447 menjadi 451.476 rekening (tumbuh 15,2%).

Pertumbuhan kredit BNI juga layak diapresiasi. Tahun lalu, pertumbuhan sebesar 20,6% tercatat melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia secara umum, yang per November 2016 mencapai 8,5%.

Kredit yang disalurkan BNI hingga 31 Desember 2016 mencapai Rp393,28 triliun. Sebesar Rp286,1 triliun (72,7%) dari total kredit disalurkan ke segmen Bisnis banking, sedangkan sebesar Rp 65,1 triliun (16,5%) ke segmen Konsumer banking. Sisanya sebesar 11,8% disalurkan melalui kantor-kantor cabang luar negeri dan perusahaan-perusahaan anak.

Ekspansi kredit yang terus dilakukan menunjukkan betapa fungsi intermediasi BNI sudah berjalan dengan baik. Ini ditunjukkan oleh Loanto deposit ratio (LDR) yang naik dari 87,8% menjadi 90,4%.

Pertumbuhan kredit tersebut tetap didukung oleh fundamental yang kuat di mana tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik pada level 19,4%. Sementara NPL Net juga membaik dari 0,9% pada akhir tahun 2015 menjadi 0,4% pada akhir tahun 2016. Secara fundamental, Cadangan Kerugian Penyusutan Nilai (CKPN) juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio naik dari 140,4% (2015) menjadi 146,0% (2016).

Semua kisah sukses di tahun 2016 tentu bukan kerja Achmad Baiquni seorang. Tapi harus diakui bahwa pengalamannya yang matang dan kemampuannya dalam memimpin dan mengarahkan tim menjadi kunci utama. Terlebih, alumnus Fakultas Ekonomi Unpad, Bandung, dan peraih Master of Business Management dari Asian Institute of Management, Makati, Filipina ini, juga dikenal sebagai seorang pekerja keras.

Achmad Baiquni sendiri sesungguhnya bukan orang baru di BNI. Sebaliknya, BNI adalah “rumah pertama”-nya karena ia merintis kariernya di dunia perbankan pada 1984 di BNI. Sebelum dipercaya memimpin BNI, selama lima tahun ia dipercaya menduduki jabatan Direktur Keuangan Bank BRI sejak 2010, dan ikut membesarkan bank itu.

Sukses di tahun 2016 tak menjadikan Achmad Baiquni berpuas diri. Sebaliknya, ia bertekad mengantar BNI kembali menjadi bank nomor satu di Tanah Air. Sebelum krisis ekonomi, BNI berada di posisi nomor satu, namun kini menurun di posisi empat. ”Tentu untuk mencapai posisi nomor satu, tidak bisa dilakukan waktu cepat. Paling tidak butuh lima tahun,” jelasnya.

Salah satu strategi yang terus dikembangkan adalah basis pelayanan digital. Tahun ini, BNI mengalokasikan dana Rp1 triliun untuk belanja teknologi informasi. Khususnya program Digination yang diharapkan cocok untuk semua segmen nasabahnya, tidak hanya generasi milenial di perkotaan.

BNI Digination meliputi tiga tahap, yaitu build, blend, dan bang. Pada tataran build, perseroan mengumpulkan para pelaku start-up dari berbagai lapisan masyarakat untuk berkompetisi menciptakan aplikasi TI, tidak terbatas pada aplikasi layanan jasa keuangan.

Kemudian blend yang berupa Hackfest alias hacking festival yang diprediksi akan mengundang ratusan aplikasi TI buatan anak negeri untuk dipilih menjadi lima pemenang. Pada fase bang, kelima aplikasi pemenang akan dibantu untuk direalisasikan oleh BNI. Aplikasi yang bersifat perbankan akan digunakan sendiri oleh perseroan, sementara yang nonperbankan akan dicarikan link sehingga dapat diimplementasikan.

Berkat kinerja kinclong yang diraih hanya dalam waktu setahun, dan dicapai justru dalam situasi perlambatan ekonomi nasional, tak salah jika Achmad Baiquni layak mendapat apresiasi sebagai salah satu dari lima Most Admired CEO di dunia perbankan versi salah satu lembaga media.

Bagi Men’s Obsession, pria kelahiran tahun 1957 silam ini sangat layak untuk mendapat anugerah Obsession Award 2017, sebagai salah satu dari lima CEO BUMN Terbaik di semua industri pada tahun 2016.

Acara Obsession Awards 2017 terwsebut digelar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017). (Andi Nursaiful)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.