Sabtu, 20 April 24

Bergan Sadar Sehat Hidung

Bergan Sadar Sehat Hidung

Kebiasaan dan perilaku hidup sehat telah disadari oleh masyarakat. Contoh perilaku sadar kesehatan tersebut ditunjukkan dengan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari untuk menjaga kesehatan gigi dan kebiasaan membersihkan area telinga menggunakan cotton bud untuk menjaga kesehatan telinga.

 

Akan tetapi, kesadaran mengenai kesehatan area hidung banyak diabaikan dan tidak mendapatkan perawatan khusus. Padahal, hidung memiliki peran yang sangat penting karena digunakan setiap saat tanpa henti untuk bernapas. Fungsi hidung dapat terganggu pada berbagai kondisi mulai dari polip, rhinosinusitis, rhinitis hingga kanker hidung. Resiko gangguan fungsi hidung ini mengancam kesehatan salah satunya pada pembatik.

 

“Banyak artikel penelitian menyebutkan asap lilin pada proses membatik itu mengandung akrolein dan produk-produk lain seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen klorida, formaldehida, nitrit oksida, hidrogen sulfida, dan gas iritan,” ujar Cornelia Ancilla.

 

“Ada juga bahan-bahan kimia seperti sodium hidroksida, sodium karbonat, sodium silikat, naftol, soda kaustik dan juga lilin atau malam. Nah, bahan-bahan itu sangat berbahaya terutama bagi kesehatan hidung para pembatik maupun masyarakat di daerah produksi batik. Salah satunya di Dusun Pembatik Bergan,” tambahnya.

 

 

Berdasarkan bahaya asap batik bagi kesehatan hidung tersebut Cornelia Ancilla atau biasa disapa Lia, salah satu mahasiswi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran/FKKMK UGM bersama empat mahasiswa temannya dari berbagai fakultas lain yaitu Bernadeta Yosefani (Psikologi Fakultas Psikologi UGM), Bintang Wijaya (Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM), Menuk Rizka Alauddina (Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, FTP UGM), dan Urfa Tabtila (Pendidikan Dokter Gigi, FKG UGM) membentuk suatu Program Sadar Sehat Hidung di Dusun Bergan, Wijirejo, Bantul. Program ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diadakan oleh Kemenristekdikti bidang Pengabdian Masyarakat.

 

Gerakan Sadar Sehat Hidung merupakan rangkaian program untuk menjadikan Dusun Bergan yang merupakan dusun pembatik sebagai pelopor gerakan sadar sehat hidung. Sebagai bagian dari rangkaian program, tim PKM-M di bawah bimbingan drLuh Putu Lusy IndrawatiSp.THT,M.Kes (Dosen Fakultas Kedokteran UGM, spesialis THT), dan dr. Agus Surono Ph.D.,M.Sc.,Sp.THT (Dosen Fakultas Kedokteran UGM, spesialis THT) ini berhasil mengadakan pelatihan cuci hidung pada hari Minggu, 13 Mei 2018 di rumah Ketua Dusun Bergan yaitu Bapak Tulus. Kegiatan yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Ibu PKK ini dihadiri oleh 25 warga dari Dusun Pembatik Bergan.

 

Kegiatan pelatihan cuci hidung diawali oleh penyampaian materi mengenai pentingnya menjaga kesehatan hidung oleh dr. Veby Novri Yendri (Dosen Fakultas Kedokteran UGM, resident spesialis THT). Pada sesi ini, masyarakat sangat antusias dan bersemangat menanyakan beberapa hal terkait kesehatan hidung pada dr. Veby. Kegiatan dilanjutkan dengan demo cuci hidung yang dilakukan oleh Lia selaku ketua tim bersama Menuk.

 

 

Selanjutnya, masyarakat diperbolehkan mempraktekkan cuci hidung secara langsung dengan dibantu oleh anggota tim beserta dr. Veby menggunakan alat cuci hidung yang didesain sendiri oleh salah satu anggota tim ini. Hampir semua masyarakat ingin mencoba, bagi mereka cuci hidung merupakan hal baru yang unik dan juga bermanfaat.

 

“Harapannya, kegiatan yang diawali dari Dusun Bergan ini bisa mendapat dukungan dari masyarakat yang lebih luas lagi sehingga semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan hidung,” imbuh Menuk.

 

Selain cuci hidung, masih ada program-program lainnya yang diusung oleh 5 mahasiswa UGM ini untuk menjadikan Dusun Bergan sebagai dusun pelopor kesehatan hidung. Program lain itu antara lain pengelolaan tanaman herbal untuk kesehatan terutama kesehatan hidung sesuai dengan potensi dari Dusun ini yang memiliki taman herbal yang ditanami jahe merah.

 

Setelah selesai melaksanakan program bersama Dusun Bergan, lanjut Lia, diharapkan gerakan sadar sehat hidung ini dapat diterapkan dan disebar luaskan di berbagai daerah di Indonesia sehingga kesehatan hidung masyarakat dapat meningkat dan mengurangi prevalensi penyakit terutama penyakit saluran pernapasan. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.