Selasa, 23 April 24

Beredarnya Daging Babi Mirip Daging Sapi di Pasar Cederai Ideologi Umat Islam

Beredarnya Daging Babi Mirip Daging Sapi di Pasar Cederai Ideologi Umat Islam
* Politisi PKS dan anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. (Foto: PKS)

Jakarta, Obsessionnews.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi pihak kepolisian Bandung yang telah mengungkap beredarnya daging babi menyerupai daging sapi yang beredar di pasar.

 

Baca juga:

Warga Bersyukur Dapat Bantuan Kursi Roda dari Fraksi PKS DPRD Jabar

Rooney: “Pesepakbola di Inggris Diperlakukan Seperti Babi”

Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, LPDB Jaring Calon Mitra

 

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan,
beredarnya daging sapi palsu yang sebenarnya daging babi ini sudah beredar selama setahun, mesti menjadi perhatian keras pihak pemerintah bahwa aksi model seperti ini boleh jadi telah menyebar ke wilayah-wilayah Indonesia.

“Saya sangat menyayangkan model manipulasi produk pangan seperti ini. Selain melakukan penipuan, perilaku manipulasi daging babi menjadi daging sapi ini akan mencederai ideologi umat Islam. Inilah fungsi satgas pangan yang telah dibentuk, selain mencegah kartel, juga mencegah penipuan model begini,” ujar Akmal seperti dikutip obsessionnews.com dari situs PKS, Selasa (12/5/2020).

Anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan II ini mengungkapkan, memang saat ini daging sapi sedang langka. Awal tahun 2020 ini kebutuhan impor daging sapi mencapai 300.000 ton untuk memenuhi permintaan daging nasional. Namun kondisi wabah Corona seperti ini, masyarakat dapat memahami untuk tidak memaksakan konsumsi daging sapi dan mengubahnya ke konsumsi daging ayam. Dengan kondisi daging ayam yang rusak harganya, akan ada solusi untuk masyarakat akan kebutuhan daging dan pelaku usaha ayam yang membaik harganya.

Namun kondisi kekurangan daging yang dimanfaatkan oleh segelintir pihak, mesti ditindaklanjuti secara serius untuk menyisir pasar-pasar di seluruh Indonesia agar tidak ada kejadian yang melakukan tindakan yang sama.

“Pelaku penipuan daging sapi palsu yang berasal dari daging babi, biasanya didistribusikan ke pasar-pasar tradisional. Selain masyarakat mesti waspada dengan apa yang akan dibeli, campur tangan pemerintah untuk bergerak ke seluruh wilayah Indonesia mesti dilakukan. Apalagi ini menjelang momen Idul Fitri, pasti kebutuhan daging meningkat,” ujar Akmal.

Seiring dengan kejadian daging babi mirip daging sapi, politisi PKS ini meminta kepada Kementerian Pertanian untuk segera merealisasikan pemenuhan daging sapi dari dalam negeri. Tiga ratus ribu ton daging sapi ini setara dengan 1,3 juta sampai dengan 1,7 juta ekor sapi. Ini merupakan pekerjaan rumah kementan yang dari dulu hingga sekarang tidak kunjung selesai. Padahal negara kita memiliki kemampuan sumber daya alam yang memadai.

“Saya minta pemerintah serius mengurusi pangan rakyat ini. Serius berpikir memenuhi kebutuhan yang sumbernya dari dalam negeri, bukan cari yang mudah dengan membuka kran impor,” tandasnya.

Mengurusi negara kita ini, lanjutnya, jangan juga seperti mengurusi perusahaan. Karena perilaku impor pangan ini hanya menguntungkan segelintir oknum, dan merusak hajat hidup sebagian rakyat Indonesia. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.