Sempat heboh bendera Indonesia yang terbalik pada buku panduan sea games beberapa waktu yang lalu, sampai Menteri Imam Nahrowi ribut dijagad tweetland disambut Netizen dngn berbagai tanggapan. Seorang emak2 berkomentar, “Ayo Sopo-Jarwo Lawan Upin-Ipin” haha… tidak sanggup melawan, fiksi dongeng diminta balas dendam, teman Seknas Jokowi bilang “emak2 gak boleh RADIKAL, NKRI Harga Mati!” Indonesia-pun harus bermain santun saat kalah 1-0 di pertandingan terakhur (sepak bola) melawan malaysia, jagad fesbuk dibanjiri status dengan mengutuk “Upin-Ipin” kalangan kaum kanan berteriak “BOIKOT!” Takbiiir…
Saya sendiri sudah menghapus channel yang menanyangkan Sea Games, begitulah saya mencintai Indonesia. “Aku Pancasila, Aku Indonesia, Aku latah, Aku Politik, Aku Berhutang!” Saya malu melihat Indonesia dibawah Singapura, kalah jumlah perolehan medali sangatlah menyakitkan. Singapura yang hanya memiliki luas 719km hanya seluas satu pulau di Indonesia yg memiliki 17.504 pulau dengan total luas 1.905 jt km.
Singapura, dimana mereka berlatih dengan daratan seluas itu Sampai disemua cabang olah raga mereka mengungguli kita? Siapa pelatih-pelatih mereka? Anggaplah penduduknya fokus dengan cabor-cabor yang ada. Lalu kemana para Politisi mereka?
Sedang kita. Luas, penduduk banyak. Tapi politik hampir menguasai semua aspek. Beberapa satuan olah raga isinya para politisi. Sudah sering kali terdengar kabar kalau tim lagi ada kompetisi mereka berdo’a agar segera kalah, tak ada anggaran untuk mengantar mereka sampai FINAL! Begitulah kira-kira, Ajaib kata Rocky Gerung!
Ah Singapura, aku padamu! Terima kasih atas bawang putih mu, kalian hebat telah eksport ke kami meskipun kalian tidak punya farm (lahan pertanian) petani kalian juga gak banyak karena hidup kalian sudah anteng-anteng. Tapi kalian tidak pernah bilang Singapura harga mati! Salute!
Dian Sandi Utama – Jakarta
