Jumat, 26 April 24

Benarkan Jenazah Glenn Fredly Dibungkus Plastik Karena Covid-19 ?

Benarkan Jenazah Glenn Fredly Dibungkus Plastik Karena Covid-19 ?
* Jenazaf Glenn Fredly sempat dibungkus plastik. (viva)

Jenazah Glenn Fredly dibungkus plastik saat meninggalkan rumah sakit. Bahkan ada 4 orang petugas medis menggunakan pakaian alat pelindung diri atau APD seperti medis virus corona (Covid-19).

Jenazah Glenn Fredly dibawa mengunakan ambulans meninggalkan RS Setia Mitra di Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2020) malam. Dalam mobil jenazah, jenazah Glenn Fredly terlihat terbungkus kain putih dibalut dengan plastik. Kemudian ditemani empat orang yang menggunakan pakaian khusus.

Glenn Fredly dikabarkan sakit meningitis pada Rabu, 8 April 2020 pukul 18.47 WIB di Rumah Sakit Setia Mitra, Cilandak Jakarta Selatan, hingga meninggal dunia. Namun, beredar foto jenazah Glenn dibungkus plastik. Foto tersebut menyebar di beberapa grup pewarta.

Sambil digotong dan dikawal empat orang petugas medis yang mengenakan baju hazmat sebagai APD (alat pelindung diri), jenazah Glenn digotong dari rumah sakit ke mobil ambulans.

Ada dugaan jenazah Glenn dibungkus plastik berwarna putih dan dikawal petugas medis mengenakan baju APD karena kondisi pandemi virus corona atau COVID-19 yang saat ini sedang terjadi.

Meski begitu, pihak keluarga telah mengungkapkan bahwa Glenn meninggal karena meningitis atau radang selaput otak. Mereka juga membantah isu yang sempat beredar, yang menyebutkan Glenn Fredly meninggal karena corona.

Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mempertanyakan kematian musisi kenamaan Indonesia Glenn Fredly karena meningitis. Pertanyaan Agus ini berdasar karena adanya kasus pertama virus corona atau COVID-19 di Jepang yang diakibatkan oleh penyakit meningitis.

“This marks the first case in Japan where the new coronavirus has caused meningitis, University of Yamanashi President Shinji Shimada said at a news conference on Saturday.

Sementara Glenn Fredly meninggal karena meningitis, apa karena #CODVID19 juga?” cuit Agus di akun pribadi miliknya @aw3126 pada Kamis (9/4).

1. Seorang pasien positif COVID-19 di Jepang dirawat karena meningitis dan pneumonia
Agus menyertakan sebuah tautan link berita dari japantimes.co.jp yang berjudul:

“7-Eleven employee in Yamanashi tests positive for coronavirus as separate case is linked to meningitis”.

Atau jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah:

“Tujuh pegawai 7-Eleven di Yamanashi tes virus corona karena kasus terpisah terkait dengan meningitis”.

Melansir dari The Straits Times, dilaporkan terdapat seorang pasien positif virus corona tengah dirawat dalam kondisi serius. Pemerintah Prefektur Yamanashi menjelaskan bahwa pria berusia 20 tahun tersebut dinyatakan positif pada Rabu (7/4).

Pria itu dirawat akibat demam, radang paru-paru (pneumonia) dan meningitis. Kasus tersebut menandakan kali pertama virus corona baru telah menyebabkan meningitis.

2. Warganet minta Agus tidak berasumsi seperti itu tanpa konfirmasi
Menanggapi cuitan Agus tersebut seorang warganet meminta agar Agus tidak memberikan asumsi seperti itu sebelum ada konfirmasi lebih lanjut.

“Pak, please don’t put your assumptions(when it’snotconfirmed yet)in socialmedia.You’re a PR, many will take it as an official statement. Lebih baik bapak tanya langsung pada org2 dekat mendiang,” tulis seorang warganet.

Sedangkan berdasar pada data real time dari Universitas John Hopkins
pada Selasa (7/4) pukul 07.50 WIB, Jepang saat ini sedang menangani 4.667 kasus. Sebanyak 94 orang di antaranya meninggal dunia dan 622 Kasus lainnya dinyatakan sembuh dari virus corona.

3. Glenn Fredly meninggal di usia 44 tahun
Musisi kenamaan Indonesia Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4) sekitar pukul 18.00 WIB dalam usia 44 tahun.
Suami dari Mutia Ayu ini meninggal di RS Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan. Glenn meninggal setelah menderita penyakit meningitis.

Kini sang musisi kenamaan Indonesia itu telah berpulang. Glenn telah aktif di dunia musik Indonesia sejak 1995.

Glenn Fredly Deviano Latuihamallo adalah musisi asal Maluku yang lahir di Jakarta, 30 September 1975, dia meninggalkan sang istri yakni Mutia Ayu dan seorang putri yang baru berusia 40 hari. (*/idtimes/red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.