Kamis, 25 April 24

Benarkah Bahaya Jika Tidur dengan Kipas Angin?

Benarkah Bahaya Jika Tidur dengan Kipas Angin?
* Ilustrasi tidur dengan kipas angin. (Foto: Grid.id)

Ada anggapan, tidur sambil menyalakan kipas angin bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Banyak pula orang yang menganggap tidur dengan menyalakan kipas angin dapat berisiko menyebabkan masuk angin hingga paru-paru basah. Ada juga yang bilang jika kipas angin membuat keringat tidak bisa keluar dan akan mengendap di dalam tubuh.

Namun, benarkah bahaya tidur dengan kipas angin sesuai dengan anggapan tersebut. Berikut ini adalah dampak sebenarnya dari tidur dengan kipas angin, antara lain:

Alergi dan asma

Bagi Anda penderita asma dan alergi, sebaiknya tidak menyalakan kipas angin saat tidur.

Debu dan kotoran yang menempel di kipas angin akan berterbangan di dalam ruangan, kemudian terhirup dan meningkatkan risiko kekambuhan gejala asma atau alergi. Oleh karena itu, ingatlah untuk rutin membersihkan kipas angin setiap bulan.

Hipertermia

Hipertermia adalah kondisi di mana suhu tubuh sangat tinggi, yaitu di atas 40°C. Pada kondisi ini, mekanisme di dalam tubuh gagal untuk mendinginkan suhu badan.

Saat berada di lingkungan yang hangat atau sedikit panas, tubuh akan merespons dengan mengeluarkan keringat, sehingga suhu badan tetap normal.

Tetapi jika suhu udara sangat panas, mekanisme tubuh tersebut tidak lagi mampu mengimbanginya. Akibatnya, suhu tubuh akan naik dan terjadi hipertermia.

Jika tidak segera mendapat pertolongan, hipertermia dapat menyebabkan dehidrasi hingga kematian.

Ada yang bilang bahwa kipas angin dapat memicu hipertermia. Namun faktanya, tidur dengan kipas angin menyala tidak menyebabkan hipertermia.

Menyalakan kipas angin justru menjadi cara yang paling mudah dan murah untuk mendinginkan tubuh ketika cuaca sangat panas.

Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh kurang dari 35°C. Hal ini terjadi karena tubuh kehilangan panas dengan cepat, namun lambat dalam memproduksi panas.

Jika tidak segera ditangani, hipotermia yang umumnya disebabkan oleh cuaca atau udara dingin ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga kematian.

Di Indonesia yang beriklim tropis dan hangat, risiko seseorang untuk terkena hipotermia sangat kecil, walaupun kipas angin digunakan saat tidur malam. Sebab, kipas angin tidak bisa mendinginkan suhu udara di ruangan secara drastis.

Anggapan terkait bahaya tidur dengan kipas angin belum terbukti secara ilmiah dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Akan tetapi, penggunaan kipas angin memang perlu diperhatikan, terutama dalam hal kebersihannya. Kipas angin harus dibersihkan guna mencegah kipas angin menyebarkan debu dan kotoran yang dapat membuat gejala asma dan alergi kambuh.

Jika Anda mengalami asma atau alergi akibat pemakaian kipas angin saat tidur, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. (Alodokter/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.