Jumat, 19 April 24

Belum Siap, Ridwan Hisjam Nilai Indonesia Terlalu Cepat Masuk MEA

Belum Siap, Ridwan Hisjam Nilai Indonesia Terlalu Cepat Masuk MEA
* Ridwan Hisjam. (Foto: Sutanto)

Malang, Obsessionnews.com – Sejak Januari 2016 lalu Indonesia masuk dalam kancah regional, ekonomi ASEAN. Sudah tampak dengan jelas, banyak tenaga kerja asing telah membajiri Indonesia dan mengisi berbagai posisi strategis, akibat dari masuknya pasar global.

Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam mengatakan, persoalan ini tentu menjadi pekerjaan rumah baru yang memang harus segara diselesaikan oleh pemerintah Indonesia. Pasalnya, Indonesia dianggap belum siap masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN –ASEAN Economic Community (MEA).

“Itu terlihat karena ekonomi kita belum mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN. Belum lagi tenaga asing kini banyak membanjiri Tanah Air dengan posisi strategis dan gaji yang tinggi,” ujat Ridwan program Today’s Dialouge bersama harian Malang belum lama ini.

Setidaknya kata dia, ada kurang lebih ada 15 ribu tenaga kerja asing telah masuk ke Indonesia, dengan gaji yang mereka terima relatif lebih tinggi dengan berbagai posisi strategis. “Ini perlu diwaspadai kembali dengan cara meningkatkan lebih banyak lagi kualitas sumber daya manusia tenaga kerja secara nasional,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa perekrutan tenaga asing itu dilakukan oleh perusahaan asing. Karena perusahaan asing yang berada di kota-kota besar Indonesia tersebut cenderung mencari tenaga yang mampu menggunakan bahasa asing secara lancar dalam memudahkan komunikasi.

“Jadi informasi yang mereka butuhkan itu harus cepat, dan jika menguasai bahasa asing yang sama otomatis lebih menguntungkan. Oleh karena itu, sumber daya manusia Indonesia harus ditingkatkan,” ucapnyam

Jika dicermati, para tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia tampak tidak memiliki kesulitan berarti. Sopir, misalnya, dapat memanfaatkan layanan teknologi seperti GPS sebagai petunjuk arah. Ini artinya bahwa dengan perkembangan teknologi yang dimanfaatkan dengan benar itu, tenaga asing memiliki peluang besar untuk berkiprah di Indonesia.

Untuk mengatasi tersebut, Ridwan mengatakan, pemerintah Indonesia akan menggenjot berbagai sektor melalui pendapatan visa. Pada tahun depan, Indonesia menargetkan 12 ribu turis mancanegara untuk masuk ke Indonesia. Sementara pada 2019, sebanyak 20 ribu wisatawan asing ditargetkan masuk menikmati keindahan wisata yang ditawarkan Indonesia.

Selain memperkuat kualitas sumber daya manusia, pemerintah juga meningkatkan sektor pendukung lain yang memiliki potensi besar. Dalam hal ini devisa wisata yang sekarang masih menepati posisi empat untuk pendapatan devisa nasional. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.