Jakarta, Obsessionnews – Indonesia akan menyelenggarakan kembali kegiatan rutin tahunan Bali Democracy Forum (BDF) ke-8 di International Convention Center (BICC), Nusa Bali pada 10- 11 Desember 2015 mendatang. Setelah tujuh tahun penyelenggaraannya, BDF dinilai telah berhasil memposisikan diri sebagai forum dialog konstruktif soal demokrasi.
Tidak hanya menarik partisipasi negara-negara Asia Fasifik. Ini juga semakin meningkatkan minat negara-negara di luar kawasan.
“Mereka ingin melihat secara langsung proses demokrasi di Indonesia,” ucap Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik dari Kementerian Luar Negeri, Hesti Handayani, di gedung Kemenlu, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Situasi pasca reformasi pada 1998 dan keberhasilan demokrasi, termasuk kebebasab pers, membuat Indonesia sukses menyelenggarakan BDF. Ini juga dalam rangka membantu mewujudkan tata bangun demokrasi (democratic architecture) yang kokoh di kawasan Asia Fasifik.
Bali Democracy Forum (BDF) ke-8 yang diketuai Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina Benigno S. Aquino II , serta dihadiri oleh Sultan Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan PM Timor Leste Leste Rui Araujo ini akan hadir 53 negara sebagai peserta, 67 negara sebagai peninjau dan 7 organisasi internasional sebagai peninjau. (Popi Rahim)