Jakarta, Obsessionnews.com – Sebagai bentuk penyediaan sarana transportasi udara, PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) membiayai proyek pembangunan bandara yang dikoordinasikan oleh Angkasa Pura I.
Pembangunan tersebut di antaranya bandara Kulon Progo – Jogja, Syamsudin Noor – Banjarmasin, Sultan Hasanudin – Makassar, dan Juanda – Surabaya senilai Rp 800 miliar.
Penandatangan kredit sindikasi ini dilakukan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (18/8/2016) di antaranya hadir Presiden Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito, Presiden Direktur Rudy Susanto, dan manajemen direksi peserta kredit sindikasi.
Rudy mengatakan, BCA memahami kebutuhan Angkasa Pura I yang ingin menghadirkan bandara-bandara dengan pelayanan kualitas terbaik dan standar internasional. Hal ini tidak lepas karena tuntunan Indonesia menghadapi aktivitas global.
“Bandara merupakan repsentasi terdepan bangsa ini. Dan selayaknya dikembangkan demi menampung arus masuk dunia luar dan menjamin bahwa setiap pengunjung baik domestik maupun internasional mendapat pelayanan standar internasional. BCA yakin partisipasi ini turut bantu pemerintah Indonesia meningkatkan value ekonomi yang memberi manfaat pada perekonomian nasional,” ujar Rudy.
Untuk diketahui, Angkasa Pura I melayani 13 jalur bandara di Indonesia bagian tengah dan timur. Dengan strategi pelayanannya guna keselamatan, kenyamanan, dan keamanan.
Rudy berharap kepada Angkasa Pura I untuk secara cepat melakukan perbaikan. “Semoga cepat dijalankan proyek agar disbursement (pembayaran) nya juga cepat,” tutup Rudy.
Proyek infrastruktur lima bandara ini, selain BCA yang menjadi partisipan juga ada institusi lain diantaranya Bank Mandiri, Indonesia Infrastructure Finance, Sarana Multi Infrastructure dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kredit sindikasi ini mengakomodasi permintaan pendanaan dalam jumlah sebar dengan pengelolaan risiko yang lebih baik, sebab adanya sharing risk di antara bank peserta sindikasi dengan total kredit yang diberikan oleh seluruh peserta sebanyak Rp 4 triliun. (Aprilia Rahapit)
