Sabtu, 20 April 24

BCA Dinobatkan sebagai “Best of The Best Company” di Obsession Awards 2023

BCA Dinobatkan sebagai “Best of The Best Company” di Obsession Awards 2023
* PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dinobatkan sebagai "Best of The Best Company" dalam acara Obsession Awards 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (8/3/2023). Penghargaan diserahkan Chairman Obsession Media Group (OMG) Usamah Hisyam kepada Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman. (Foto: Anto/OMG)

Obsessionnews.com – Mengukir 66 tahun perjalanan berharga PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senantiasa menghadirkan inovasi layanan dan produk untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada nasabah demi mewujudkan ekosistem layanan keuangan yang holistic.

Atas sumbangsih dan peranannya menggairahkan dan berkontribusi terhadap perekonomian bangsa itu BCA dinobatkan sebagai “Best of The Best Company” dalam acara Obsession Awards 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (8/3/2023). Obsession Awards 2023 diselenggarakan oleh Obsession Media Group (OMG). Digelarnya Obsession Awards 2023 merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-19 OMG.

Penghargaan diserahkan Chairman OMG Usamah Hisyam kepada Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman.

BCA kokoh mempertahankan reputasinya sebagai bank swasta terbaik di Indonesia. Betapa tidak, bank yang berdiri sejak 21 Februari 1957 ini dan entitas anak melanjutkan tren pertumbuhan kinerja sepanjang tahun 2022, dengan membukukan laba bersih sebesar Rp40,74 triliun atau melesat 29,64 persen dari periode 2021 sebesar Rp31,42 triliun.

Bank yang meraih 60 penghargaan di ajang Global Contact Center World Awards Asia Pacific 2022 ini juga membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp64,14 triliun, tumbuh 13,6 persen year on year (yoy).

Pengembangan ekosistem hybrid juga turut mendorong transaksi perbankan mencetak rekor tertinggi. Capaian ini, sambung Jahja, mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 10,6 persen yoy mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022, berkontribusi hingga 82 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,5 persen yoy menjadi Rp1.040 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,0 persen yoy menjadi Rp1.315 triliun

“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid. Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, kami melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Selain itu, turut mendorong momentum bisnis, BCA menggelar sejumlah kegiatan strategis di 2022, di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2022, dan BCA Wealth Summit 2022. Upaya ini berdampak positif bagi kinerja perseroan, salah satunya peningkatan portofolio KPR hingga menembus Rp108 triliun untuk pertama kalinya.

Sepanjang 2022, BCA juga mencatat pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Kredit korporasi naik 12,5 persen yoy mencapai Rp322,2 triliun di Desember 2022. Sedangkan, kredit komersial dan UKM meningkat 10,1 persen yoy mencapai Rp210,2 triliun. Sedangkan, penyaluran KPR melampaui pra-pandemi yang tumbuh 11 persen yoy per akhir 2022.

“Secara keseluruhan, kredit naik 11,7 persen menjadi Rp711,3 triliun di Desember 2022. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan 8-10 persen,” imbuh Jahja. Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 14,9 persen yoy mencapai Rp183,2 triliun di Desember 2022, berkontribusi hingga 25,4 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Dalam mendorong ekonomi sirkular, BCA juga melakukan inisiatif pengolahan limbah yang berasal dari kegiatan operasional. Beberapa di antaranya limbah nonorganik, limbah arsip dokumen, cartridge ATM, hingga seragam yang sudah tidak digunakan pekerja BCA. “Sepanjang 2022, total limbah yang dikelola BCA mencapai 518 ton,” tutur Jahja.

Dia memastikan, bank yang meraih penghargaan The Best Overall Big Caps di ajang The 13th IICD Coporate Governance Awards 2022 ini berkomitmen berkontribusi bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Inisiatif pengolahan limbah yang BCA lakukan pada 2022 berpotensi mengurangi emisi hingga 348,9 ton CO2 atau setara dengan melestarikan lebih dari 29 ribu pohon.

Jahja menjelaskan, sebagai upaya menciptakan dampak menyeluruh dari hulu ke hilir, proses pengolahan limbah dilakukan dengan memberdayakan masyarakat lokal dan UMKM. “Dana hasil pengolahannya disalurkan ke Yayasan Bakti BCA, untuk pemberian beasiswa pendidikan bagi yang membutuhkan,” jelasnya.

Sementara untuk program mengatasi Covid-19, BCA melakukan penyaluran bantuan kesejahteraan untuk masyarakat pekerja rentan yang terdampak pandemi, berupa bantuan kesempatan mendapatkan permintaan produk masker kain dan sembako, serta penyaluran bantuan bersama regulator, pemerintah daerah, maupun mitra BCA.

Selain program tersebut, BCA juga memberikan donasi keberbagai Rumah Sakit seperti RSPAD Gatot Soebroto berupa 4 unit ventilator senilai lebih dari Rp2,7 miliar dan melalui crowdfunding BenihBaik.com yang diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Untuk membantu UMKM juga diadakan BCA UMKM Fest.

Tren digitalisasi kepada perbankan semakin meningkat terutama saat pandemi Covid-19. Setelah pandemi menjadi endemi pada tahun ini, tren digitalisasi perbankan akan terus berlanjut. Kini, banking from anywhere telah menjadi standar baru bagi operasional perbankan. Dalam merespons tren itu, BCA melakukan berbagai inovasi layanan digital untuk memastikan platform perbankan aman dan andal.

Tahun 2023 ini, BCA tetap berfokus untuk terus mengembangkan kapabilitas digital dalam melayani nasabah terutama meningkatkan basis nasabah dan jumlah transaksi.  BCA juga mempertajam fitur aplikasi BCAmobile dan internet banking. Bank berkode emiten BBCA ini memiliki inisiatif digital lainnya seperti aplikasi myBCA sebagai milestone pengembangan super-apps.

BCA juga tetap memerhatikan keamanan siber seiring tren digitalisasi yang masif. Bank swasta terbesar di Indonesia ini memiliki standar keamanan, manajemen risiko, liabilitas, serta akuntabilitas untuk mencegah terjadinya kebocoran data. Dan, seluruh data yang tersimpan pada sistem perseroan terjaga dengan proses serta teknologi proteksi data yang berlapis dan andal.

Dalam menunjang pengembangan teknologi digital itu, BCA menganggarkan dana belanja modal. Pada 2022, belanja modal BCA mencapai Rp5 triliun yang sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan IT, digitalisasi perbankan, pengembangan jaringan kantor cabang, serta keamanan siber.

Di tengah maraknya transformasi digital yang terjadi industri perbankan nasional. BCA juga meyakini kehadiran kantor cabang konvensional tetap dibutuhkan oleh nasabah.

Oleh karena itu, BCA masih ingin memperkuat kantor cabang konvensional meskipun telah memiliki layanan digital yang mumpuni. Transformasi kantor cabang BCA akan terus berlanjut dan dikembangkan mengikuti kebutuhan nasabah yang semakin meningkat atas layanan perbankan. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.