Magelang, Obsessionnews – Pemerintah menaikkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) 1 Maret 2015. Harga premium naik Rp 200 menjadi Rp 6.900 per liter. Walaupun kenaikannya tak seberapa, dampaknya cukup dirasakan oleh masyarakat, terutama pedagang sembako. Banyak pedagang yang mengeluh dan tidak berani menaikkan harga jual agar pelanggan tak berganti haluan ke pedagang lain.
Seperti yang dirasakan Priyo, warga Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia mengungkapkan usaha yang dimilikinya, mochi es krim, sangat berpengaruh dengan kenaikan harga BBM.
“Bahan baku juga ikut naik. Dilematis, mau menaikkan harga jual takut pelanggan protes. Untuk sementara ya dijalani dulu saja. Biarpun untung sedikit, yang penting pelanggan masih setia pada mocha es krim milik kami,” ungkap Prio kepada obsessionnews.com baru-baru ini.
Tak berbeda jauh dengan Priyo, Suyatno, warga Tegalrejo yang berjualan cabai, mengatakan, dampak kenaikan BBM sangat terasa. “Untuk ongkos kirim yang awalnya Rp 15.000 per kardus kini naik menjadi Rp 18.000 per kardusnya. Kalau bisa harga solar diturunkan. Bisa dibilang sekarang harganya hampir sama dengan premium,” ujarnya.
Ia menambahkan, sekarang harga cabai hanya di bawah Rp 10.000, dan susah mencari keuntungan karena biaya operasional. Karena kami biasa mengirim cabe ke luar Magelang seperti Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan,” ucapnya. (Nissa)