
Imar
Jakarta – Pemerintah segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Langkah ini diambil setelah DPR menyepakati Rancangan APBN Perubahan (RAPBN) P 2013 kemarin malam.
Anggota Komisi IX DPR, Chusnunia Chalim berharap masyarakat memahami kenaikan harga BBM ini. Kenaikan ini dilakukan agar pemerintah dapat mengalihkan subsidi yang tidak tepat sasaran.
Kenaikan harga BBM ini dibarengi sejumlah kompensasi. Secara khusus, Chusnunia berharap kompensasi dari pemerintah dapat membantu warga kurang mampu termasuk para buruh dan petani. “Harus ada anggaran untuk buruh sebagai kompensasi dikuranginya subsidi bbm,” katanya, Selasa (18/6/2013).
Anggaran untuk buruh dapat diberikan dalam bentuk bantuan uang muka untuk perumahan termasuk beasiswa bagi anak buruh yang berprestasi. Selain kompensasi bagi buruh, Chusnunia mendukung agar anggaran untuk infrastruktur pedesaan ditingkatkan.
Anggaran di pos ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan. Sebab pertumbuhan ekonomi pedesaan kerap terkendala faktor infrastruktur yang rusak parah.
Bagi petani, pemerintah melalui Kementerian Pertanian harus menyediakan subsidi bibit dan pupuk. “Subsidi untuk bibit dan pupuk bagi petani sangat penting, pemerintah harus menjamin harga bibit dan pupuk jangan malah naik juga terkena imbas kenaikan harga bbm” imbuh politisi PKB ini.
DPR menyepakati paket kompensasi kenaikan harga BBM subsidi untuk 15,5 juta orang miskin termasuk bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). BLSM akan diberikan selama 4 bulan dengan besarannya Rp 150 ribu/bulan dengan total anggaran Rp 9,3 triliun
Paket kompensasi lainnya adalah anggaran tambahan beras miskin (Raskin) Rp 4,3 triliun, Bantuan Siswa Miskin (BSM) dengan tambahan anggaran sebesar Rp 7,5 triliun dan Program Keluarga Harapan sebesar Rp 700 miliar dan program infrastruktur dasar di 2.450 desa dengan tambahan alokasi anggaran Rp 6 triliun.