Kamis, 28 September 23

BBM Kemasan Disebar di Jalur Mudik

BBM Kemasan Disebar di Jalur Mudik

Jakarta –  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) buat para jutaan pemudik. Antara lain, lewat penjualan kantong BBM bersubsidi kemasan isi 2, 5 dan 10 liter di jalur-jalur alternatif dan macet.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ESDM Jerok Wacik di sela peninjauan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang di Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Wacik mengatakan, para pemudik yang akan berlebaran ke sejumlah tempat di Indonesia tidak perlu khawatir karena Pertamina telah mempersiapkan pasokan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM di seputar arus mudik. Sejumlah langkah disiapkan seperti menyediakan truk tangki BBM di dekat stasiun-stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Selain itu, kantong-kantong BBM disiagakan di sejumlah jalur alternatif. Jadi nanti ada truk tangki yang disiapkan dekat situ (dekat SPBU). Kalau misalkan persediaan BBM habis, bisa langsung diisi. Setidaknya ada kemasan BBM subsidi, 2 liter, 5 liter, dan 10 liter yang bisa beli di jalan dan dimasukkan ke bagasi.

“Jadi kalau habis di tengah jalan yang macet dan SPBU-nya agak jauh, tidak panik. Belilah yang 10 liter dan bisa dipakai untuk beberapa puluh km sampai ketemu SPBU selanjutnya. Itu juga menjadi cara kami menjaga Premium-nya,” terang Wacik.

Wacik mengakui, selama bulan Ramadan dan Lebaran, konsumsi BBM dan elpiji mengalami lonjakan. Konsumsi BBM jenis Premium naik 14% dari rata-rata harian normal 80.926 kiloliter (kl) menjadi 91.830 kl.Sementara,konsumsi elpiji naik 8,5% dari rata-rata harian normal 18.069 metrik ton (mt) menjadi 19.614 mt.

Adapun, konsumsi Avtur naik 8,6% dari rata-rata harian normal atau 11.536 kl. Mengenai hal ini, Wacik berpendapat, peningkatan konsumsi Avtur merupakan indikator kondisi perekonomian Indonesia yang makin baik mengingat moda transportasi pesawat terbang menjadi pilihan pemudik.

“Namun, konsumsi solar turun 4,9% dari rata-rata harian normal menjadi 38.628 kl. Konsumsi solar turun karena memang musim liburan. Jadi truk-truk tangki dan trailer yang pakai solar banyak yang tidak beroperasi. Ada beberapa SPBU yang tadinya jual Solar diubah menjadi Premium. Itu laporan yang saya lihat dari antisipasi Pertamina,” papar Wacik.

Estimasi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 dengan konsumsi Premium 109.279 kl (meningkat 31%). Untuk, puncak arus balik pada H+5 dengan konsumsi Premium 105.063 kl (naik 26%). Sementara, konsumsi Solar diperkirakan turun menjadi 36.151 kl per hari (menurun 5%)

BBM Non Subsidi

Wacik juga mengungkapkan, Pertamina menyediakan BBM non subsidi seperti pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex hingga dua kali lipat dari kondisi normal.

“Slot Pertamax, Pertamax Plus dan solar non subsidi ditambah jadi dua kali lipat. Saya minta kepada masyarakat agar tak perlu khawatir dengan ketersediaan BBM non subsidi di lapangan,” ujar Wacik.

Wacik berpesan kepada masyarakat yang mudik agar menggunakan BBM non subsidi.

Pertamina menyediakan produk BBM non subsidi Pertamax dan Pertamax Plus dalam kemasan 1, 2, 5, 10 dan 20 liter serta Pertamina Dex kemasan 10 liter di Kios Pertamax yang berada di sepanjang jalur mudik. (Ipotnews)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.