Semarang, Obsessionnews – Seorang wanita pengamen yang sedang membawa bayi berumur kurang dari 1 bulan, diamankan oleh petugas Kepolisian dan Satpol PP lantaran kedapatan membawa bayinya mengamen, di sekitar jalan tol Krapyak, Semarang. Bayi yang masih lemah tersebut, terlihat lemas karena cuaca yang sangat panas di sekitar lokasi.
Wanita itu adalah Supri Haryanti (37) warga Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunung Pati terjaring operasi Bina Kusuma Candi 2016 yang digelar Binmas Polrestabes Semarang beserta jajaran Satpol PP. Supri Haryanti nekat membawa bayinya mengamen dengan dalih untuk biaya hidup.
Kepala Satuan Binmas Polrestabes Semarang, Kompol Restiana Pasaribu, mengatakan Supri sudah berulang kali ditangkap petugas. Dari data yang ada, wanita ini berkali-kali ketahuan mengamen, namun baru kali ini membawa bayi.
“Dia (Supri) sudah bolak-balik ketangkap. Kami sudah tawarkan untuk memberikan bayinya ke negara. Kan bisa di panti asuhan, bisa disekolahkan, tapi tetap tidak mau,” ujarnya kepada obsessioonews.com, Kamis (18/2/2016).
Menurutnya, membawa bayi yang masih baru berumur beberapa minggu merupakan tindakan berbahaya. Selain karena debu dan asap, kondisi jalanan sangat membahayakan kesehatan si bayi. Terlebih, anak pertama Supri berulang kali menangis saat akan dibawa petugas.
Operasi bertujuan untuk mengurangi tindak premanisme yang terjadi di masyarakat. Selain pengemis, razia juga menangkap ‘Pak Ogah’ dan gelandangan, yang seringkali disinyalir melakukan premanisme.
“Dari hasil razia, sebanyak 19 orang kami bawa untuk dibina. Jumlah itu termasuk anak-anak,” papar dia.
Lebih lanjut, seluruh pengamen dan pak ogah akan dibina di panti rehabilitasi sosial. Mereka akan diberikan ketrampilan, sehingga diharapkan tidak kembali ke jalan yang sama. (Yusuf IH)
