Jakarta, Obsessionnews.com – Politikus senior PAN Amien Rais meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak melakukan penghitungan suara di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, karena ada makhluk gaib dan hacker. Amien menyarankan agar penghitungan suara pemilu diselenggarakan di kantor KPU atau gedung DPR.
Menurut mantan Ketua MPR periode 1999—2004 ini, penghitungan suara pemilu di Hotel Borobudur banyak Jin, Gendoruwo, dan hacker atau peretas.
Atas perkataan Ketua Dewan Kehormatan PAN itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) angkat bicara.
“Kita juga sering berkonsultasi bersama KPU, bagaimana agar bisa sistemnya KPU bisa lebih baik lagi dalam rangka mengatasi hacker itu, saya rasa sih tidak peduli tempatnya di mana saja ya, hacker kan bisa kerja di mana saja,” ujar anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar saat dihubungi wartawan, Rabu (27/3/2019).
Fritz meyakini KPU dapat mengatasi semua masalah yang ada di Pemilu nanti. Dia menegaskan KPU dan Bawaslu akan mengawasi langsung pemilu yang tinggal menghitung hari itu.”Saya sih yakin KPU pasti melakukan berbagai cara untuk dalam rangka melindungi proses, yang dimana soal itu menjadi bagian darimana pengawasan Bawaslu dan KPU,” katanya.
Sementara itu, pihak Manajemen Hotel Borobudur juga sudah membantah pernyataan Amien soal banyak jin, genderuwo, dan hacker di hotelnya. Menurut pihak manajemen, pernyataan Amien tak berdasar.
Marketing Communications Manager Hotel Borobudur Rizki Permata Sari mengatakan, sejumlah pemberitaan yang beredar melalui beberapa media online mengenai pernyataan anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini soal di Hotel Borobudur Jakarta terdapat banyak jin, genderuwo, dan hacker itu tidak benar.
“Kami menolak dengan tegas pernyataan yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan tersebut,” kata Rizki dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3). (Poy)
