Rabu, 22 Maret 23

Batu Akik Tak Sekedar Hobi, Juga Bernilai Ekonomis

Batu Akik Tak Sekedar Hobi, Juga Bernilai Ekonomis

Padang, Obsessionnews – Budi Aswar, pengrajin batu akik berani meninggalkan counter hanphone yang sudah lama dikembangkannya, karena melihat potensi ekonomi sangat menjanjikan.

Terhitung sejak Januari 2015 lalu, Budi pun membuka usaha Batu Akik bernama Unique Gemstone. Ia buka usaha di Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya di Jalan Beringin, Padang Tiakar Mudik.

Mulai mencari, mengasah sekaligus menjual ia kerjakan dengan sejumlah rekannya secara tim. Sesuai dengan namanya, ia mencari batu akik yang bermotif unik, selain membuka dan melayani grosir dan eceran accesories Gemslovers.

“Walaupun pengrajin sudah banyak berkembang, tetap tidak bisa dilayani pengrajin karena permintaan banyak,” kata Budi kepada obsessionnews.com saat mengikuti Majex 2015 Minangkabau Akik Jewerly Expo di Dinas Pariwisita dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Sumatera Barat jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang, Minggu (5/4/2015).

Sejak membuka usaha itu ia mengaku beruntung. Malah keuntungan yang ia peroleh lebih menjanjikan ketika ia membuka counter hanphone.

“Bisa memenuhi kewajiban sehari-hari dan menyisihkan uang untuk ditabung,” katanya.

BatuAkik2

Keuntungan yang diperoleh Budi dari hasil penjualannya sehari, berkisar antara Rp1 juta Rp2 juta sampai Rp 3 atau tergantung masyarakat yang membeli kepadanya.

Baru dalam hitungan bulan, jenis dan motif batu akik yang diperlombakan sudah delapan kali masuk nominasi dan dua kali juara.

Terkait motif batu akik yang paling “diburu” Budi terutama yang bermotif unik seperti motif gunung. Pehobi batu banyak tertarik motif itu, karena motifnya jelas.

“Batu akik seperti Bacan dan Sungai Dareh misalnya banyak dicari orang, tapi batu yang bermotif gunung masih langka. Demikian juga dengan motif panca warna,” kata pria separoh baya itu sambil menunjuk jarinya yang saat itu memakai motif panca warna.

Budi tidak berani membandrol batu akik bermotif unik, karena tidak ada standar harga yang jelas.

“Kalau soal harga relatif. Asal cocok harganya dan is pembeli senang, kita jual,” katanya meyakinkan.

Selain Budi, salah seorang kolektor batu akik bernama Indra. Kelektor batu akik yang sudah lama tinggal di Jakarta sejak tahun 2002 ia tinggalkan. Saat ini ia serius menggeluti usahanya menjual batu akik di Gunung Palingun, Jalan Gajahmada Kota Padang, karena lebih menjanjikan daripada sekedar menjadi kolektor batu akik.

Sejak usaha batu akik ia jalani enam bulan lalu, penghasilan yang bisa ia raup berkisar Rp3 juta dalam sehari.

Batu akik yang ia cari, selain Cangkang, juga Solar dan Giok Aceh serta Raflesia dari Bengkulu, karena kualitasnya bagus. Batu akik Sungai Daerah paling bagus untuk Sumatera.

“Bukan saya tidak cinta Sumbar. Kalau batu untuk Sumbar paling bagus Sungai Dareh. Batu itu paling bagus untuk Sumatera. Cuman kalau batu lokal saya belum pernah melihat yang benar-benar super,” kata Indra kepada obsessionnews.com saat mengikuti kontes dan pameran Majex 2015 Minggu (5/4).

BatuAkik3

Koleksi batu akik seperti Rafflesia dari Bengkulu dan Solar dari Aceh sebut Indra, sudah memiliki kelas super yang sudah diakui Internasional. Dengan alasan itu, ia mencari batu akik dari dua provinsi tersebut.

Potensi nilai ekonomis yang diharapkan pecinta batu akik cukup menjanjikan. Bahan mentah bisa dijual dari Rp10.000 hingga Rp2 juta bahkan sampai Rp3,5 juta per kilogram. Kalau sudah diikat bisa terjual antara Rp1,5 juta hingga Rp4,5 juta.

“Itu belum yang kelas super. Masih kelas biasa,” ujar Indra.

Sejak enam bulan lalu, Indra membuka usaha batu akik di Jalan Gajah Mada Kota Padang. Usaha bernama Quray Gemstone menjual batu akik secara grosiran dan eceran.

Pasca batu akik mulai boming pertengahan 2014, usaha itu banyak diminati masyarakat. Tidak hanya sekedar hobi, para kolektor berburu batu akik seperti batu akik yang sudah diakui internasional, antara lain Akik Bacan Hijau, Akik Kalsedon, Akik Kalimaya, Safir, Akik Topaz dan Sungai Dareh dan Zamrud. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.