Senin, 29 Mei 23

Batal Menikah Karena Weton Tidak Cocok

Batal Menikah Karena Weton Tidak Cocok
* Ilustrasi - batal nikah karena weton. (Foto: YouTube)

Pernikahan dibatalkan karena menurut weton (hitungan Jawa-primbon, red) tidak cocok. Si calon pengantin pun pasrah karena tidak berani melawan orangtua yang membatalkannya. Apakah ini cara berbakti kepada orangtua? Dia melakukan proses ta’aruf dan disebabkan weton yang diyakini orangtuanya, maka dia batal menikah dengan alasan hitung-hitungannya tidak bagus (tidak cocok).

Apakah ini termasuk salah satu wujud berbakti kepada orangtua karena harus menuruti pemahaman orangtuanya?

Berikut jawaban Ustadz Dr. Sufyan Baswedan, Lc., MA:

وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته

Orang yang tidak jadi menikah gara-gara orangtuanya berkeyakinan hari lahir calon pengantin tidak cocok maka ini tidak diperbolehkan, bahkan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

من ردته الطيرة عن حاجته فقد أشرك

“Siapa orang yang dibatalkan keperluannya oleh thiyarah (sangkaan/ramalan bahwa dia akan sial), maka sungguh orang itu telah berbuat syirik.” (HR Ahmad dari shahābat Ibnu ‘Amr)

Thiyarah adalah suatu perbuatan yang menjadi kebiasaan orang-orang Jahiliyyah yang sampai hari inipun masih banyak kita temui, yaitu mengaitkan nasib baik dan nasib buruk dengan fenonema alam.

Dalam hadits disebutkan:

عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: ((لا عدوى ولا طيرة ولا هامة ولا صفر، ولا نوء ولا غول، ويعجبني الفأل)) أخرجه مسلم في كتاب السلام، باب لا عدوى ولا طيرة ولا هامة ولا صفر ولا نوء

“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya Beliau bersabda: ”Tidak ada ‘Adwa (penyakit menular), tidak Thiyarah (merasa sial), tidak ada Haamah (burung hantu), tidak ada Nau (ramalan bintang/zodiak), tidak ada Ghaul (nama jin), dan aku menyukai al-Fa’l (optimis).”(HR.Muslim, Kitab as-Salam, Bab La ‘Adwa, wa La Thiyaroh, wa La Haamah,wa La Nau)

Kalau seseorang meyakini bahwa fenomena yang dilihatnya secara langsung dapat memberi manfaat atau madharat maka ini syirik akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam, menjadikan tauhidnya batal, statusnya berubah dari Muslim menjadi Musyrik, na’udzubillāhi min dzālik.

Jika dia tidak bertaubat dari keyakinannya ini maka dia mati dalam keadaan musyrik dan haram jannah baginya, tidak ada hukum waris mewarisi di antara dia dengan anak-anaknya yang Muslim dan konsekuensi-konsekunsi berat yang lain.

Jadi kalau dia tidak bertaubat dari dosa ini maka Allāh tidak akan mengampuninya walaupun itu syirik kecil.
Karena:

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang dibawahnya (syirik) itu, bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang mempersekutukan Allāh, maka sungguh, ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisā: 48)

Kalau orangtua meyakini secara langsung bahwa tanggal tersebut akan memberikan manfaat (kalau cocok) atau memberikan madharat (kalau tidak cocok) berarti orangtua tersebut telah terjerumus kepada perbuatan syirik, maka nasehati dan ingatkan mereka, dan kita tidak boleh ta’at.

Dan ini bukan bentuk bakti kepada orangtua dan kita dilarang untuk mengikuti hal seperti ini karena Allāh berfirman:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Luqmān: 15)

Masalah-masalah aqidah seperti ini kita harus tegas, yang paling kita harus berbakti adalah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. (*/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.