Jakarta, Obsessionnews – Penyidik Bareskrim Polri memutuskan tak menahan Ilham, mahasiswa yang mengirimkan teror bom untuk Singapore Airlines. Penahanan tidak dilakukan karena orang tua pelaku memberikan jaminan.
“Kita sudah taangani yang bersangkutan juga sudah kita periksa. Tetapi kita tidak lakukan penahanan,” ujar Kabareskrim Irjen Budi Waseso (Buwas) di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2015).
Saat ini, polisi sedang mengungkap motif di balik teror yang dikirim melalui internet itu. “Kita lagi ungkap motif di balik itu terornya, apakah ada tujuan kegiatan itu atau sekedar dia main-main. Jadi kita sedang dalami,” ungkapnya.
Buwas tidak membantah jika Ilham juga dibidik pihak kemanan Singapura. Namun, Polri sudah mengantisipasi itu. “Kami sudah koordinasi. Kan Pak Victor Simanjuntak juga di Singapura (memeriksa Honggo), sekaligus bicarakan itu,” katanya.
Polisi Singapura meminta bantuan Indonesia untuk mengungkap motif dan latar belakang aksi teror tersebut. Ilham juga tidak dipidana di Singapura.
“Nanti kita lihat motifnya bagaimana. Kejadian di Indonesia, dia warga negara Indonesia, ya kita (yang tindak). Tidak sampai ke situ (Singapura), mereka kasih kepercayaan ke kita,” tuturnya.
Seperti diketahui, Ilham mengirimkan ancaman menggunakan akun Twitter @SatNoToLGBT yang dimention kepada akun milik maskapai Negeri Singa itu pada awal Juli lalu. (Purnomo)
