Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Bareskrim: Jangan Khawatir Pelindo II Akan Terus Diusut!

Bareskrim: Jangan Khawatir Pelindo II Akan Terus Diusut!

Jakarta, Obsessionnews – Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) terkait pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di PT Pelindo II. Untuk itu, Bareskrim menyampaikan agar publik tak perlu khawatir, Bareskrim akan terus mengusut kasus tersebut.

“Pelindo II sedang jalan. Dua hari yang lalu kita sudah rapat dengan BPK terus dengan tim teknis-teknis yang lain, kita melengkapi itu lah, ndak usah khawatir lah,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Bambang Waskito di Bareskrim, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Waskito tak mengungkap lebih rinci hasil pertemuan tersebut, namun menurutnya koordinasi itu untuk membicarakan soal kerugian negara dalam proyek tersebut.

“Yang jelas kemarin langkah saya ngecek dengan BPK menghitung kerugian,” katanya.

Waskito mengatakan kordinasi dengan BPK tersebut sekaligus upaya melengkapi alat bukti sebelum memanggil tersangka Direktur Operasi dan Teknik Pelindo II FN. Menurut dia, tersangka hingga kini belum diperiksa oleh penyidik terkait kasus itu.

“Nanti kita lengkapi dulu alat-alat buktinya, nanti baru dipanggil-panggil lagi,” tuturnya.

Seperti diketahui Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengklaim pengadaan 10 unit mobile crane pada 2012 yang dipersoalkan Bareskrim Polri tersebut sudah dinyatakan clear oleh BPK. Kendati demikian, polisi tetap memproses kasus tersebut.

Kasus ini bermula pada 2012 saat perusahaan plat merah itu membeli 10 unit mobile crane senilai Rp 45 miliar untuk keperluan operasional di pelabuhan cabang di Bengkulu, Teluk Bayur, Palembang, Banten, Pontianak, Jambi, dan Cirebon.

Proses pengadaan mobile crane melibatkan Guangshi Narasi Century Equipment Co.Ltd dengan menggunakan anggaran Pelindo II 2012.

Penyidik menemukan proses pengadaan mobile crane diduga menyalahi prosedur karena menunjuk langsung pemenang tender. Selain itu, Pelindo diduga tidak menggunakan analisa kebutuhan barang, akibatnya 10 mobile crane yang diterima sejak 2013 mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok. (Purnomo)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.