Sabtu, 20 April 24

Bank Kalsel Bisa Bertahan di Masa Pandemi, Ini Strategi Agus Syabarrudin

Bank Kalsel Bisa Bertahan di Masa Pandemi, Ini Strategi Agus Syabarrudin
* Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin. (Foto: Dok Pribadi)

Jakarta, obsessionnews.comKinerja Bank Kalsel patut diacungkan jempol. Betapa tidak, di era perekonomian yang tidak menentu ini akibat hantaman wabah Covid-19, Bank Kalsel mampu berdiri dengan tegak.

Dalam melakukan perencanaan ekspansi bisnis pada era perekonomian yang terdampak wabah Covid-19, Bank Kalsel mengambil strategi dan sejumlah langkah konservatif di mana berfokus pada upaya optimalisasi lini bisnis yang telah menjadi kekuatannya.

Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin mengungkapkan, strategi utama Bank Kalsel di 2020 berfokus pada dua Grand Strategy, yakni IT Development dan People Development.

“IT Development difokuskan pada digitalisasi terhadap pelayanan bank, meliputi Migrasi Core Banking, Membangun Big Data, Customer Digital Experience, Pengembangan Produk dan Layanan Digital, serta Memperkuat Kapabilitas Digital,” ujar Agus dikutip dari majalah Men’s Obsession edisi 205, Selasa (16/3/2021).

Sedangkan, lanjut dia, People Development fokus pada mempersiapkan kapasitas dan kompetensi pegawai dalam menghadapi tantangan industry perbankan ke depan sekaligus menyongsong era perbankan digital.

Untuk implementasi di 2021, dua Grand Strategy ini diturunkan kembali ke dalam tiga fokus strategi, yakni Optimalisasi Rentabilitas, Bank melakukan optimalisasi terhadap semua sumber-sumber pendapatannya, seperti Fee Based Income Bank dan lain sebagainya.

“Efisiensi biaya, melakukan efisiensi pada pos-pos yang dapat dikondisikan berdasarkan skala prioritas,” ungkapnya.

Contohnya adalah upaya pengurangan penggunaan kertas, selain sebagai langkah efisiensi juga seiring dengan program aksi keuangan berkelanjutan bank. Pengendalian NPL, Bank Kalsel menjaga NPL berada di bawah ambang batas yang telah ditetapkan dengan menjaga kualitas kredit dan hal ini menjadi prioritas utama bank.

World Bank merilis data yang memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif 4,4% pada 2021. Agus optimistis target pertumbuhan tersebut bisa dicapai dengan sinergi semua pihak.

“Oleh karena itu, Bank Kalsel menghadirkan ‘Sinergi Merah Putih’, sebuah sinergi antara BUMN dengan BUMD, dalam hal ini dimulai oleh Bank Kalsel, bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi tiap daerah yang akhirnya berdampak pada ekonomi nasional,” tutur Agus.

Menurut dia, saat ini semua pihak memiliki peran penting untuk mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki dalam upaya memulihkan ekonomi nasional. Sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah yang juga memiliki jaringan ke seluruh daerah di Kalsel, Bank Kalsel ingin mengajak berbagai BUMN untuk turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pasca bencana banjir dan pandemi Covid-19.

Sesuai taglinenya ‘Setia Melayani, Melaju Bersama’, Bank Kalsel senantiasa untuk selalu memberikan yang terbaik serta menjadi mitra bagi masyarakat untuk berkembang bersama.

“Bismillah, kami bisa lewati gejolak ekonomi ini,” ujar Agus penuh harap.

Pada masa jabatan dua tahun memimpin, Agus membawa Bank Kalsel meraih penghargaan Indonesia Operational Excellence Award III 2020. Baginya hal ini merupakan blessing in disguise karena tahun 2020 merupakan tahun yang sulit bagi perekonomian nasional dan global.

“Alhamdulillah, sepanjang tahun 2020, berbagai award hadir dan performa kami sangat baik. Ini semua berkah dari kerja keras semua insan di Bank Kalsel (Kalselennials). Hal ini memacu kami untuk bisa menjadi lebih baik pada 2021 dan mencapai target perusahaan,” imbuh Agus.

Pada tahun ini, ia pun memiliki obsesi dan capaian yang hendak diraih, yakni Bank Kalsel bisa menjadi salah satu Bank BPD yang Go-Nasional bahkan bukan tidak mungkin, Go-Internasional dan tak lekang oleh zaman, serta terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Itu untuk jangka panjang,” tambahnya.

Sementara dalam waktu dekat Bank Kalsel berharap menjadi mitra utama pemerintah dalam pemulihan ekonomi, khususnya di area Kalsel dengan menghadirkan beragam terobosan, seperti Bank Kalsel sebagai BPD sekaligus BUMD dapat menjadi salah satu motor penggerak perekonomian daerah melalui konsep Ekosistem Keuangan Daerah (EKD). Dengan konsep ini BPD bisa menjadi bank utama bagi pelaku keuangan yang melakukan transaksi bisnis di daerahnya, sehingga akan tercipta kemandirian perekonomian daerah.

Dengan demikian, BPD bisa membangkitkan perekonomian daerah sekaligus meringankan bebanm pemerintah pusat terutama di masa pandemi ini. Bukan tidak mungkin, Konsep EKD yang diinisiasi olehnya ini dapat diterapkan di daerah lainnya. Agus juga berharap segala target Bank Kalsel di RBB 2021 dapat tercapai.

“Kami memiliki optimisme vaksinasi Covid-19 yang sedang berjalan akan memberikan stimulus pada sector layanan keuangan. Mengacu pada RBB 2021, target Bank Kalsel tahun ini dapat mencapai pertumbuhan Aset sebesar 8,41%; pertumbuhan DPK 9,71%; pertumbuhan Kredit sebesar 6,50%; pertumbuhan Laba sebesar 9,43%; dan pertumbuhan Modal Inti sebesar 12,87%,” pungkas Agus. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.