Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Joko Widodo telah menunjuk Saldi Isra sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Patrialis Akbar yang sudah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terlibat kasus suap penanganan uji materi tentang UU yang mengatur tentang impor daging.
Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan kepada Saldi bahwa menjadi hakim MK memikul amanah yang berat. Banyak godaan dan tantangan. Sebab, MK menjadi ujung tombak peradilan Indonesia yang paling tinggi dengan kewenangannya yang besar.
“Tantangan yang akan dihadapi Saldi Isra sangatlah berat. Semua orang tahu bahwa birokrasi di sektor hukum sarat dengan masalah. Banyak peraturan perundang-undangan yang tidak sejalan dengan konstitusi,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/4/2017).
Dengan kewenangan yang dimiliki MK, lembaga ini banyak didatangi oleh masyarakat untuk menggugat UU, sengketa Pilkada, sehingga dibutuhkan sosok hakim MK yang bener-benar integritas. Terlebih banyak UU yang selama ini dianggap pro asing.
“Praktik hukum pidana marak dengan jual beli pasal-pasal. Dakwaan dan tuntutan penegak hukum bisa dinegosiasikan,” jelasnya.
Sebagai mitra kerja Komisi III, Bambang tentu tidak ingin kedepan MK kembali bermasalah karena ulah hakimnya yang nakal. Praktik penyimpangan yang dilakukan hakim MK sudah melumpuhkan supremasi hukum di negeri ini, dan membuat masyarakat tidak lagi percaya dengan MK.
“Tentu saja, masyarakat berharap Saldi sebagai orang muda yang menjabat hakim konstitusi mampu dan berani memperbaiki semua hal negatif itu,” jelasnya. (Albar)
