Kamis, 25 April 24

Bahrain Tertarik Belajar Soal Pemberdayaan UKM di Indonesia

Bahrain Tertarik Belajar Soal Pemberdayaan UKM di Indonesia
* Pertemuan SME Dialogue Program yang diselenggarakan oleh ASEAN Bahrain Council di Manam, Bahrain.

Manam, Obsessionnews.com – Bahrain menyatakan tertarik dan ingin belajar dari Indonesia dalam hal pemberdayaan UKM khususnya pengelolaan Smesco Center di Tanah Air. Bahrain juga membuka diri agar bisa bekerja sama dengan Indonesia.

Hal itu disampaikan Chairman of ASEAN Bahrain Council Syaikh Daij Bin Isa Al Khalifa kepada delegasi Indonesia yang diundang dalam pertemuan SME Dialogue Program.

Acara tersebut diselenggarakan oleh ASEAN Bahrain Council dan dihadiri oleh wakil dari berbagai Kementerian Bahrain, Duta Besar negara-nega anggota ASEAN, Lembaga Internasional, Asosiasi UKM, serta para pelaku usaha.

Menanggapi hal itu Staf Ahli Menteri Kementerian Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Makro Hasan Jauhari pun berbagi pengalaman terkait upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam pengembangan UKM di Indonesia.

Hasan Jauhari sebagai Keynote Speaker acara itu juga menyampaikan jumlah UKM di Indonesia mencapai lebih dari 57 juta unit usaha atau 99,9 persen dari total pelaku usaha di Indonesia.

“UKM menyumbang 62,58 persen terhadap Produk Domestik Bruto dan menyediakan lapangan kerja sebesar 96,9 persen,” kata Hasan melalui siaran pers, Jumat (15/9/2017).

Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus kepada UKM karena terbukti tidak hanya berkontribusi sebagai mesin pertumbuhan melalui sumbangannya kepada PDB sebesar 62,58 persen tapi juga dalam penciptaan lapangan kerja.

“Pemerintah Indonesia membuat sejumlah kebijakan dan program, khususnya terkait pengambangan UKM yaitu khusunya melalui pengembangan dan penumbuhan kewirausahaan, menyediakan dukungan pembiayaan,” papar Hasan.

Hasan menjelaskan lebih lanjut pentingnya peran UKM di Indonesia, karena juga mendukung usaha-usaha besar, terutama dalam mendistribusikan produk-produk kebutuhan sehari-hari masyarakat, mencapi nilai 56 persen ke seluruh pelosok tanah air.

“Tanpa kehadiran UKM, maka usaha besar akan mengalami kesulitan dalam mendistribusikan sendiri produk-produknya sampai ke seluruh pelosok tanah air,” katanya.

Posisi penting lainnya dari UKM adalah keberadaanya dalam melestarikan produk-produk berbasis kearifan lokal dan produk berbasis sumber daya alam serta menjaga dan penguasaan pasar domestik dengan potensi konsumen dalam negeri sebanyak 253 juta orang.

Pada kesempatan yang sama Duta besar Republik Indonesia untuk Bahrain, Nur Syahrir Rahardjo menyampaikan bahwa UKM adalah penyelamat ekonomi Indonesia saat terjadi krisis global.

“Berdasarkan pengalaman tersebut, pemerintah Indonesia sangat menyadari pentingnya UKM,” ujar Rahardjo.

Untuk itulah Pemerintah Indonesia memberikan kebijakan khusus untuk mendorong pengembangan UKM melalui peningkatan SDM, peningkatan daya saing, pembenahan regulasi, peningkatan produktifitas, penyediaan modal usaha bantuan fasilitas promosi, dan pameran produk.

“Hal itu dilakukan sebagai upaya nyata dan bentuk keberpihakan negara terhadap para pelaku UKM,” tandasnya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.