Bahaya! Status DKI Jakarta Sudah Diubah, Padahal IKN Terancam Batal

Bahaya! Status DKI Jakarta Sudah Diubah, Padahal IKN Terancam Batal
Obsessionnews.com - Kalangan advokat, ulama dan tokoh masyarakat melakukan deklarasi membatalkan proyek IKN (Ibu Kota Nusantara), pertahankan Jakarta sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia di Jakarta, Sabtu (15/6/2024). Salah satu poin deklarasi yang dibacakan oleh juru bicara, Ahmad Khozinudin SH, adalah pemerintahan Jokowi sudah terburu-buru mengubah status DKI Jakarta sedangkan IKN belum berfungsi dan bahkan terancam mangkrak hingga batal, sehingga berpotensi menjadikan Indonesia kehilangan status ibu kota Negara. Hal ini terkait bahwa Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Pada saat yang sama, Presiden Jokowi telah menandatangani pengesahan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta. "Status Jakarta secara de jure bukan lagi Ibu Kota Negara, pada saat yang sama IKN Nusantara belum siap mengemban tugas dan fungsi sebagai Ibu Kota Negara menggantikan kedudukan Jakarta. Progres pembangunan IKN makin tak jelas pasca mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN," tegas Khozinudin. Berkenaan dengan hal itu, Advokat, Ulama dan Tokoh Nasional, menyampaikan pandangan dan sikap sebagai berikut: Pertama, Pemerintah terlalu gegabah, grasa grusu, tidak pruden, karena telah mengesahkan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta. Sementara IKN Nusantara belum berfungsi dan belum siap untuk mengemban tugas dan fungsi sebagai Ibukota Negara pengganti Jakarta. Kedua, penetapan Jakarta sebagai Daerah Khusus yang tidak lagi menjalankan fungsi Ibu Kota Negara berpotensi menjadikan Indonesia kehilangan status ibukota Negara ( 'the nation's capitalless') karena ketidaksiapan Ibukota pengganti. Semestinya, Pemerintah tidak mengubah status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota (DKI), sampai IKN Nusantara benar-benar siap dan mampu menjalankan fungsi dan tugas sebagai Ibukota Negara. Ketiga, ketidakjelasan mekanisme pembiayaan proyek IKN hingga banyaknya masalah di lapangan (khususnya pembebasan lahan), dikhawatirkan proyek IKN akan dijalankan secara otoriter dan mengabaikan hukum, merampas tanah rakyat masyarakat Kalimantan untuk dijadikan IKN, dengan dalih proyek strategis nasional seperti yang terjadi di Rempang, PIK 2 Tangerang dan sejumlah proyek strategis nasional lainnya. Keempat, mundurnya sejumlah investor dan mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), mengkonfirmasi bahwa proyek pindah IKN ini tak layak dan harus dibatalkan. Jika dipaksa dilanjutkan, dikhawatirkan proyek IKN akan mengambil pembiayaan dari APBN seperti proyek kereta cepat Jakarta - Bandung, dan kebijakan ini tentu saja akan membebani rakyat, oleh karenanya proyek pindah IKN harus dibatalkan. Kelima, ketidakjelasan proyek IKN menjadikan masa depan Ibu Kota Negara mengkhawatirkan. Karena itu, untuk antisipasi agar Indonesia tidak kehilangan status ibukota negara, maka kami menuntut agar pemerintah tetap mempertahankan Kota Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia.   1. Ahmad Khozinudin 2. Eggi Sudjana 3. Refly Harun 4. Edy Mulyadi 5. Azam Khan 6. Rizal Fadillah 7. Juju Purwantoro 8. Eka Jaya 9. Muhammad Ismed F 10. Ach'an Ach'an 11. Buya Fikri Bareno 12. Muslim Arbi 13. Widi A. Pratikto 14. Modrik Al Hanan 15. Taufik Bahaudin 16. Mochammad Yunus 17. Mudrick Setiawan Malkan Sangidoe 18. E. Megawati 19. Kurnia Tri Royani 20. Riptoyo 21. Dedi Suhardadi 22. Ust Andri Kurniawan 23. Subaeri (Probolinggo) 24. M. Syukri Fadholi 25. Helmi Abud Bamatraf 26. Ahmad Yamin (Malang) 27. Abdul Halim (Pasuruan) 28. Yeni Aryani (Palembang) 29. Thriagung Harryo Tamtomo (Tangerang) 30. Bahrin Pily (Medan) 31. Agung Herdiansyah 32. Slamet Darsono 33. Lauris S. Ramly (Depok, Jawa Barat) 34. TB Reza Elsindi 35. Mochtar 36. Elvian Saputro Widargo 37. Bambang Kuntarso 38. Ahmad Iskandar 39. Fitransyah Delly 40. Namruddin 41. Zulkifli Salman 42. Rahmatullah 43. Haslinda Sari Patriatni 44. Priyo Sakti (Bandung 45. Abdullah Al Katiri 46. Junita Siti Nurbaya 47. Muh. Iqbal (Makasar) 48. Jonny R.E. 49. Abu Fayadh Muhammad Faisal (Bekasi) 50. Arief Ikhsan 51. Jamhurizal Ilyas (Riau) 52. Nur Hayati 53. MJ. Muliahati 54. Paustinus Siburian 55. Agus Kusmana (Tasikmalaya) 56. H. Indra Pajarao (Batam) 57. Rizal Syaparudin 58. Nupurmin 59. Irwan Ruchjana, Ch (Tasikmalaya) 60. Muhammad Aidil 61. Azwarman (Payakumbuh, Sumbar) 62. Andi Fitriansyah (Depok) 63. M. Yusuf (Surabaya, Jatim) 64. Heru Purbo (Bandung) 65. Gies Sieriptho Thohir (Indramayu) 66. Yunisasi (Yogyakarta) 67. Hulfa Binti Muslim 68. Subrata 69. Abdurrahman AS (Jakarta Kalideres) 70. Raminah 71. Nunik Hardjono 72. Budiarti 73. Sriwati 74. Yose Rizal (Jakarta) 75. Alimuddin Amin (Banyumas) 76. Firdaus Haris M (Jakarta) 77. Noer Yatie 78. Agus Syaefudin (Tasikmalaya) 79. Ahmad Sastra (Bogor) 80. Eddy Supriadi (Jakarta) 81. Neno Hasanah (Bandung) 82. Muhammad Attoillah (Cirebon) 83. Enjang Musadad (Bandung) 84. Herry Winoelyo (Tangerang) 85. Yoyo Sugiarto (Tangerang) 86. Edi Suhendi 87. Ayos Hendrix (Lampung) 88. MH Ferdiansyah (Jakarta) 89. Dardiansyah (Kotawaringin Barat) 90. Muhammad Rizqy Hidayah 91. Tedi Tresnayadi (Bogor) 92. Achmad Boerhani 93. Risdiana Wiryatni 94. Hafidz (Jakarta) 95. Darwin Supriyanto Jagad 96. Jatiningsih 97. Muhammad Mukhlis Alfadaani (Bogor) 98. Wati Imhar 99. Sudjoko Sahid 100. Syariefudin Soeltan 101. Tjetjep Muljadinata (Tangerang) 102. Slamet (Tangerang) 103. Abi Faisal (Garut) 104. Hilma Annisa Dachlan 105. Noer Bambang Saharsojo 106. Eder HY (Ciamis) 107. Siswartini 108. Purwa 109. Nina 110. Getty 111. Feby 112. Kiki Octa 113. Danu 114. Nita 115. Nesia 116. Zuraida 117. Ain Zubaidah 118. Diah Kuniarti 119. Aris Ekowati 120. Agus Wardjito (Jonggol) 121. Asep Herman Soesilo (Banten) 122. Freddy Bandung 123. S. Noviawati 124. Ceci Kespina (Medan) 125. Chairul Amry Nst (Medan) 126. H.M. Yusuf 127. Agung Mandala (Jakarta) 128. Ruslan Usman (Sumut) 129. Ida R (Cirebon) 130. Nizwan Anwari 131. Wita 132. May 133. Syafrudin (Serang) 134. Rochyatin (Banjarmasin) 135. Roy Khaerudyn 136. Endang Sri Mulyani 137. Al Farisi (Bekasi) 138. Mapiaro Amin 139. Yanto (Cilegon) 140. AM. Indra Darmawan 141. Suci Rahayu (Yogya) 142. Hermansyah (Kota Bekasi) 143. Eddy B Soewono 144. Yacob Chudory 145. Wita 146. May 147. Siti 148. Ucok Malik 149. Lina 150. Eddy Priatna 151. Imelda Rajo Bintang 152. Isiasih Rahayu (Semarang) 153. Mahdi D 154. R. Amira Basri 155. Purwadi Auf (Karawang) 156. Anom Supriyanto (Samarinda) 157. RM. TB. Kie Mas Tanoedjiwa 158. Banniardy Irfa'i (Jakarta) 159. Ina Air Zulhaina Tanamas 160. Refky Aminanda (Jambi) 161. Johansyah Polii 162. Rusly Ibrahim 163. Mulyana (Bandung) 164. Rosmawati (Tangerang) 165. Abdina Saputra (Banjarbaru) 166. Musthofa Kamal (Bondowoso) 167. Erick Sukrisna (Jakarta) 168. Marsawali Sutan 169. Suroso (Bekasi) 170. Ferry Is Mirza 171. A. Suharis (Bekasi) 172. Ariadi (Medan) 173. R Badawi 174. Adji Rukmantara 175. Susi Aryati (Bogor) 176. Syech Pujianto (Bogor) 177. Hasril Hasan 178. Aesen (Bandung) 179. Agung Jaya Perkasa 180. Solahuddin Alaiyubi 181. Aprilyanti EL effendy 182. Bakri Dg Ngitung (Makasar) 183. Muhammad Rudi Ardiansyah 184. Ridawannum (Tangsel) 185. Tutup Priyadi 186. Siti MM 187. Saefullah 188. F Fathur F 189. ??????????? (?????) 190. Siti Syarifah 191. Rukiah (Batu Bara) 192. Bobby Ananda (Klaten Jateng) 193. Sugino Kisaran Asahan 194. M. Fikri (Jakarta) 195. M. Attabika 196. Etna Maria 197. Yayat Sugiat (Pangandaran) 198. Adizas Gandila Ghani (Pangandaran) 199. Yeyen Rosyana (Ciamis) 200. Ismail Marzuki (Ciaamis) 201. H. Uum Firmansyah (Bandung) 202. Dede Suharsid (Bandung) 203. Hery Sutardiana (Tasikmalaya) 204. U Juju Julani (Tasikmalaya) 205. H. A. Yousup Abdullah (Tasikmalaya) 206. Asep Mulyono (Kota bogor, 207. Uus gusdinar (Bogor) 208. Hendriana (Banjar) 209. Kokom Komalasari (Kuningan) 210. H. Aseng Komarudin (Majalengka) 211. H. Dadang (Subang) 212. Haries Suwartoha (Cirebon) 213. Dedeng Somantri (Tasikmalaya) 214. Amas Sofyan (Ciamis) 215. Sutanto (Karang Anyar) 216. Maman (Tasikmalaya) 217. Syarifudin (Garut) 218. Asep Yuliantara (Garut) 219. H. Cecep Sodikin (Sumedang) 220. H. Rahmat (Garut) 221. Jejen (Karawang) 222. Dedi Supriadi (Sukabumi) 223. Tetty Kurniawatie 224. Adn Nur Atha' Hamidy (Magelang) 225. Dadan MD (Cirebon) 226. Riko Simatupang 227. Yati Nengcy 228. Rosnita (Banda Aceh, Aceh) 229. Umar (Makasar) 230. Novianti 231. Sulhadiana Munir (Jakarta Timur) 232. Iwan Kurniawan 233. M. Yamin Putun (Ternate, Maluku Utara) 234. A.S. Fathur Rahman (Samarinda) 235. Arifin Suzanto 236. Raden Roro Neno (Jak-Pus) 237. Rita Harsya (Balikpapan) 238. Agus Hermawan (Ciamis) 239. Zubaily (Aceh) 240. Juliani (Aceh) 241. Novianti 242. H. Dodi (Garut) 243. Aam Taufik Rahman (Tasikmalaya) 244. H. Muhammad Asep (Sukabumi) 245. H. Edi Kusnadi (Ciamis) 246. A. Erwan Suryanegara (Palembang) 247. H. Abdullah Bombana 248. H. Ahmad Eda (Pontianak) 249. La Abidin Pulau Buru 250. Toni Subroto (Wonogiri) 251. Neni Triana (Jakarta) 252. Deby AK Almandalay (Palembang) 253. Syafril Sjofyan (Bandung) 254. Ida Moekardanu (Bandung) 255. Tarma Irmansyah (Bandung) 256. Menuk Wulandari 257. Kudriyanto (Solo) 258. Syamsul Noor (Palembang) 259. Nur Aziz (Blora) 260. Moh. Tauhid (Ngawi) 261. Herwin Mustika 262. Ahmad Bin Moestari (Bandung) 263. Syaiful Anwar (Kota Depok) 264. Ringkot Nedy Harahap 265. Deswita (Jakarta) 266. Huda Bahweres 267. Ismar Syafruddin 268. Elyasa Budiyanto (Karawang) 269. Ndonk Wijayanto (Karawang) 270. M. Isra (Bengkulu) 271. Sucipto (Banyumas) 272. Epi (Majalengka) 273. Mohammad Nur Alfi 274. H. Martaon Rangkuti 275. Gus Ali Timur (Jogja) 276. Tita Harlita 277. Umar Hamid Al Haddad 278. Tatang Arifin (Sukabumi) 279. Susan (Tangerang) 280. Asdalena (Jakarta) 281. Husnul (Jakarta) 282. Idham Husein Sasaka (Lombok) 283. Sulasna (Sragen) 284. Tayyeb Baduka (Bandung) 285. Emma (Semarang) 286. Noor Chozin Agham (Red)