Malang, Obsessionnews – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mensinyalir terjadinya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di pesantren.
Bahkan Budi menduga, pengguna narkoba di lingkungan pesantren bukan cuma santri melainkan juga di tingkat pengasuh pondok.
Hal itu dikatakannya setelah ditemukan santri dan kyai yang menyalahgunakan narkotika di sebuah pesantren di Jawa Timur.
“Kalau ada satu saja pesantren yang terkontaminasi, kita harus tangani bersama agar pesantren itu tidak menjadi sasaran,” ujar Budi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Menanggapi pernyataan Budi Waseso, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika kalangan pesantren masih minim mendapatkan informasi tentang narkoba.
“Mereka itu bukan nge-drug, tapi ditipu karena (narkoba itu) dibilang vitamin,” kata Khofifah saat berkunjung ke Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (13/3/2016).
Menurut Khofifah, selama ini “vitamin” itu diberikan dengan alasan dapat membuat santri lebih kuat mempelajari Al-Quran. Dan faktanya, santri lebih kuat usai mengkonsumsi “vitamin” tersebut.
“Tapi setelah itu efek ketagihan jadi muncul. Itu modus yang terjadi,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, perihal temuan BNN bukanlah hal baru. Bahkan ia pernah mengangkat isu itu pada 1997 silam, sekaligus juga terlibat dalam perumusan undang-undang maupun ratifikasi konvensi internasional terkait (penyalahgunaan) narkoba. (Fath)