
Padang, Obsessionnews – Ba bendi bendi. Kegiatan tersebut digelar untuk memeriahkan Festival Minangkabau 2015. Ba bendi-bendi langsung diikuti oleh Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno beserta isteri dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi (Prov) Sumbar bersama kepala daerah kabupaten/kota yang ada di Sumbar.
Diawali dengan persiapan di kawasan objek wisata Danau Cimpago Purus, gubernur bersama rombongan mengitari sejumlah objek wisata dengan menaiki 30 bendi (delman) yairu jalan Samudra-Jalan Nipah – Siti Nurbaya – Kelenteng dan terus menuju ke gubernuran sebagai pusat kegiatan.
Bendi merupakan kendaraan transportasi tradisional beroda dua yang ditarik dengan menggunakan kuda. Kuda berikut gerobak yang menjadi tempat duduk penumpang dihiasi sehingga lebih indah dipandang mata.
Ba bendi-bendi yang diikuti gubernur bersama rombongan dilaksanakan di awal kegiatan sebelum pembukaan dimulai untuk menyemarakkan Minangkabau Festival 2015.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta pelaku usaha fashion di Sumbar untuk lebih kreatif dengan menggali motif busana, mengingat potensinya tersedia cukup banyak. Sejumlah potensi yang bisa digali, motif dari ukiran Rumah Gadang (Rumah Adat) dan naskah kuno Minangkabau.
“Peninggalan orang-orang terdahulu yang ada sejak lama, harus terus digali dan dikembangkan sehingga bernilai ekonomis dan bernilai tinggi dan orisinil,” kata Irwan Prayitno saat membuka Minangkabau Festival di auditorium gubernuran, Kamis (30/4).
Dia mengatakan, dari informasi budayawan Sumbar, Mak Katik, ukiran yang terdapat di Rumah Gadang itu memiliki banyak ragam dan motif. Namun, sekarang, tidak banyak lagi orang yang mengetahuinya.
Irwan Prayitno yakin, apabila para desiner mampu menggali dan mengembangkan motif peninggalan oramg-orang terdahulu, akan melahirkan estetika yang tinggi, apalagi dipadu dengan gaya modern.
Selain menambah khasanah budaya Minangkabau, peluang usaha semakin bertambah, karena membutuhkan tenaga pengrajin. Dengan demikian, ekonomi masyarakat tumbuh dan berkembang.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Sumbar Nevi Irwan Prayitno mengatakan, Minangkabau Fashion 2015 dilaksanakan, selain menumbuhkan gairah ekonomi bagi pelaku usaha industri kreatif dan industri rumah tangga, juga dalam rangka memperkenalkan fashion ke tingkat nasional dan internasionl.
Meski kualitas hasil kerajinan fashion di Sumbar mampu bersaing secara nasional dan internasional, kagitan itu digelar agar hasil kerajinan asal Sumbar khususnya fashion semakin dikenal.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar, Burhasman Bur. Pelaku usaha fashion di seluruh kabupaten kota ikut memeriahkan acara hingga selesai pada tanggal (2/5).
Burhasman mengatakan, iven Minangkabau Festival untuk mendorong tumbuhnya desainer-desainer muda yang mampu berkompeteisi di tingkat nasional dan internasional.
Ia tidak menampik bahwa, perkembangan industri rumah tangga seperti sulaman, tenun dan songket khas Minangkabau sangat membanggakan.
“Meskipun hanya produk home industri, namun idustri yang berbasis budaya Minangkabau sudah dikenal di dunia fashion hingga ke mancanegara,” kata Burhasman. (Musthafa Ritonga)